beberapa saat tadi, seorang teman tiba-tiba bertanya… “eh Nge, kenapa koq setiap orang diputuskan itu kebanyakan pasti berasa sakit? erm… sebelum kamu protes aku bilang kebanyakan loh yah, jadi nggak semua…” huft… kenapa kadang pertanyaan yang sepertinya nggak penting itu selalu terucap terkadang juga disaat yang nggak tepat. karena waktu dia bertanya begitu aku sedang dalam mood yang bisa dibilang “ogah bicara cinta” hi hi hi…
tapi sesaat diam tanpa jawaban dan temen aku seolah memang nggak terlalu memerlukan jawaban, aku jadi kepikiran ama pertanyaan yang diajukan *haduuuuh nggak banget kan :p*
diputuskan… itu bukan kemauan kita, apa karena itu jadinya kita jadi merasa tersakiti, padahal juga nggak sedikit kan orang yang menunggu untuk diputuskan agar ia terhindar dari rasa bersalah, jadi ia sengaja membuat masalah agar ia diputuskan
dan pertanyaan baru melintas, apakah memutuskan seseorang berarti terlepas dari rasa sakit??
terluka… benarkah kita terluka, sedang luka itu begitu tak kasat mata dan beberapa orang bilang bahwa waktulah yang akan menyembuhkan… atau sebenarnya kita hanya tak ingin kehilangan rasa bahagia ketika bersama??? bukan berarti selama berhubungan hanya ada rasa bahagia, tetapi karena memang secara tidak disadari ketika masih bersama, kenangan yang kita simpan adalah kenangan saat kita bahagia *bener kan?*
jadi inget lagu krisdayanti…
“sebelum bertemu denganmu hidupku bahagia,
semenjak bertemu denganmu ku makin bahagia………”
sebelum bertemu dengan kekasih kita, pastinya hidup kita baik-baik saja… bahagia… dan ketika bertemu dengan kekasih, hidup bertambah lagi warnanya… sehingga memiliki suatu kebiasaan baru dan yang pastinya dengan kebahagiaan… hingga bisa dibilang makin bahagia…
pada dasarnya, manusia ketika sesuatu yang enak/nyaman bagi dirinya diambil pasti ia akan merasa kehilangan banget, kan?
jangankan pasangan, misalkan saja… erm… sepatu, kalo sepatu itu enak, kita akan berusaha bagaimana sepatu itu tetap sering kita pakai tetapi juga nggak gampang jebol… dan kalaupun akhirnya ia dalam kondisi kritis kadang kita masih saja menyimpannya, seakan berharap suatu saat ada cara untuk memperbaiki sehingga nanti bisa kita gunakan lagi… seperti nggak rela untuk melepas begitu saja, ada rasa eman/kehilangan dan mungkin harapan untuk dapat menggunakan lagi tetap ada hingga akhirnya kita menemukan sepatu yang baru(?)
sebenarnya jika dipikir, bukankah sebelum ada dia kita bahagia, dan ketika dia datang kita (mungkin) bertambah bahagia, maka seharusnya ketika dia akhirnya tidak ada lagi maka kita kembali pada kondisi semula dan kondisi semula kita adalah… bahagia. nah terus dimana lukanya?
kehilangan kebiasaan yang biasa dilakukan bersama?
ah sama saja dengan bahagia tadi, sebelum dengan dia kita memiliki kebiasaan yang membuat kita tetap bahagia, ada dia kebiasaan itu bertambah, atau mungkin juga ada yang berubah… dan ketika akhirnya ia pergi… kita kembali kepada kebiasaan sebelumnya, atau paling nggak kebiasaan kita berubah, dan hanya butuh waktu penyesuaian seperti hanya kita butuh waktu penyesuaian ketika ia hadir…
duuuuuuuuuuuuuh Nge! ngomong sie gampang!!!! *ditimpukin pembaca*
*** *** *** *** *** *** *** *** *** *** *** *** *** *** *** ***
kau hadir...
bersama bahagia
semua mengalir
dengan begitu nyata
apa semua akan ada
selamanya???
jangan berjanji
hanya berusaha
jadikan mimpi
hadir dalam nyata
dan tentang esok
serahkan pada Ia...
sang pemilik hari ^^
dan yakinlah
dengan doa
dan usaha
bahagia itu ada ^^
#wishing list#
mungkin aku bisa maklumi
jika waktumu untukku tersita untuk pekerjaan
tapi jangan minta aku maklumi
jika itu menyita waktu istirahatmu >.<
15. menjadi bahagia ketika engkau bahagia
16. menjadi lebih pengertian atas semua yang terjadi
17. memiliki kemampuan untuk belajar dari semua yang terjadi
berkunjung kembali mba ^_^
ReplyDeleteterimakasih artikelnya ^_^
ReplyDeletemet sore..
ReplyDeletenice post nge,
yah, semuanya hanya butuh waktu untuk menajdi biasa tanpa dia,^^
Tapi emang bener sih ya mba...sebelum ketemu dia aja kita udah bahagia lha kalo udah diputusin gtu kok tiba-tiba sakit? yahh.. mungkin karena belum biasa.. :D
ReplyDeletekalo aku puas-puasin nangis dulu kalo abis putus...trus tidur deh...
ReplyDeletebesoknya udah lupa...
hehehe
Berkunjung sore sob...Lama juga ya...Kamu gak pernah mampir ke tmpt ku..he..he
ReplyDelete^_^
ReplyDeletedimana ada pertemuan pasti ada perpisahan.. kalau udah waktunya berpisah mau gimana lagi,,
nonton yuk
ReplyDeletekalau diputusin merasa sakit hati, itu wajar...tapi kalau tidak merasa apapun, itu patut dipertanyakan rasa cintanya padaku...hihihihihiiihihihihihi ^______^
ReplyDeletembakm inge pengertian yah :D
ReplyDeletemet sore menjelang malam mbak...
istri yang baik :),
ReplyDeletesoal putus dan kebiasaaan, aku nyimpulinnya di sepatu, kalo sepatunya ga enak ya cari sepatu yang baru :D hahahha, mantab jaya :D
numpang lewattttttt mba Inge blm tau Blog inuel yang ini *Promosi :))
ReplyDeletebiasanya sie mang kebanyakan jd sakit hati kalo ditinggal kekasih
ReplyDeletetp pasti berjalan waktu akan biasa lg ^^ asal ada keiinginan untuk melupakannya :D
diputusin ato mutusin emang sama2 g enak.. hayuk menikah saja hehehe
ReplyDeleteinge...pipinya mo kucubit!! ^^
iya nih mang sakit rasanya diputusin, tp kalau aq g mau berlarut larut, kalau diputusin y cari lagi toh masih banyak yg lain yg lebih baik
ReplyDeletemngkn benar,karena bukan kita yg menginginkan perpisahan makanya jatuhnya akan lebih sakit.
ReplyDeletemenurutku,...waktu tidak akan menyembuhkan luka hati,tapi menyembuhkan luka membutuhkan waktu ^_^
just my opinion...
kalau yang ini sekarang inge buatnya panjang..ungkapan kebersamaan itu di hati bukan tindakan dan perbuatan
ReplyDeletekirim sms buat Dija ya Tante???
ReplyDeletesetiap perubahan pasti ada efeknya :)
ReplyDeletesetuju sama Aishi Lely...
ReplyDeletediputusin sama mutusin, kayaknya sama sama gak enak. posisi yang sulit.....
yang pasti... gak mungkin baik-baik saja
Dija gak ngerti tante...
ReplyDeletehihihihi
wah bener inge jangan dibuang. disimpen aja sampai suatu saat dianggap barang antik mahal tuh, hehehe
ReplyDeletewishing list-nya udah sampai 15 ya..?
ReplyDeleteMaaf nih baru bisa mampir lagi, setelah terkendala banyak kegiatan.
kok ndak ada to arai na... ^^
ReplyDeletemet malem mba... maaf sudah lama tak berkunjung karna sibuk bermain dengan perasaan gelisah....
ReplyDeletetumben catetan kali ini tak ada tentang arai nya mba...
Yup. Setuju banget gw.
ReplyDeleteYang sulit itu adalah mengubah sesuatu yang pernah kita rasakan.
Ngomong sih emang gampang, tampah realisasinya susah.
hehehe
bahagia sebelum bertemu..bertambah bahagia setelah bertemu..merasa kehilangan kebahagiaan yang tertambahkan setelah diputusin sm dia, itu wajar..tapi butuh waktu untuk menetralisir suasana hati..
ReplyDeletetidak ada beda, jika semua kita sikapi secara proporsional..
have a nice day, nge..^_^
wah inge membuka mata orang2 yg lagi putus cinta, tp bnr jg tu nge,seharusnya kita tetap kembali pada kebiasaan semula..bahagia :)
ReplyDeletebtw koq ga ada footer to arai nya :D
wah, wist listnya aku juga mau dong...
ReplyDeleteyup..ga semua yg diputuskan itu sakit, biasa aja coba jgn terlalu dipikirkan pasti bisa...dan pstinya ga sakit
ReplyDeletehahaha.. begitu ya,,, ^^
ReplyDeletetumben diawali narasi dulu.. hehe....
berkunjung...
ReplyDeletekomen dulu baru baca
(^__^)
Ngga gampang memang non untuk menyembuhkan rasa kehilangan itu, rasanya memang butuh waktu. Walaupun bisa, sewaktu-waktu rasa sakit atas kehilangan itu bisa muncul...
ReplyDeleteSalam hangat & sehat selalu...