Pages

Wednesday, December 11, 2013

Cinta (di mana?)

Kamu pergi, dan aku... masih di sini. Menanti? Tidak, aku tau semua akan berakhir sia-sia jika aku menantimu.

Tapi, tetap aku masih di sini. Entah untuk apa.

Aku seakan tak dapat lagi merasakan cinta. Semua hanya mengikuti putaran waktu. Setiap detik yang menjadi menit, berganti jam... hari... bulan... tahun... Entah sampai kapan.

Orang bilang, aku hanya belum menemukan pengganti dirimu.

Tapi bisakah aku menemukan pengganti dirimu jika aku tak lagi dapat merasakan cinta?

Apakah cintaku masih untukmu? Tidak... sudah kubilang... aku tak lagi dapat merasakan cinta.

Bodoh

Bodoh.

Satu kata ketika aku menelusuri perjalananku yang dulu pernah bersinggungan denganmu.

Kita berkenalan, ngobrol, kemudian jadian. LDR. Kemudian kamu menghilang, aku? Menunggu, walau sempat juga mencari penggantimu.

Selang beberapa tahun, kamu datang lagi. Ketika aku tengah sendiri, ngobrol, kemudian jadian (lagi). (Tetap) LDR. Selanjutnya, kamu pergi (lagi, walau kali ini sempat berpamitan sebelum akhirnya menghilang). Aku? Tetap menunggu hingga lelah, dan akhirnya mencari pengganti dirimu. Apa aku sudah benar-benar melupakanmu?

Selang beberapa tahun, kamu hadir kembali. Saat aku tak lagi sendiri, tapi kita tetap ngobrol, terkadang layaknya orang pacaran. Selingkuh? Mungkin. Hingga akhirnya, aku memilihmu. Selanjutnya? Kamu pergi (lagi), menghilang (lagi).

Maka aku sebut diriku bodoh, cintakah? Entah, yang pasti aku bodoh.

Bodoh, percaya pada kata "aku mencintaimu dan tak akan meninggalkanmu lagi".

Bodoh, percaya pada kata "kalau jodoh nggak akan kemana".

Bodoh.