Apapun cara dan upaya yang kamu lakukan untuk bersama dengan seseorang, tapi ternyata jalan takdir menentukan ia bukanlah untukmu, maka semua akan sia-sia.
Sia-sia kah?
***
Aku mengenalmu, dan kemudian sesaat takdir seakan berkata bahwa dirimu bukanlah untukku. Dan aku menerima itu, begitu saja.
Sakit? Entah apa namanya ketika sebuah keputusan diambil atas diri kita tanpa campur tangan kita, dan kita hanya merasa mau-tak-mau menerimanya, begitu saja.
Hingga di suatu waktu, takdir mempertemukan kita kembali. Tapi sepertinya takdir sedang asyik mempermainkanku, dan mungkin juga dirimu. Kita bertemu tapi untuk kembali bersama, bukan tak mungkin tapi ada yang harus dikorbankan untuk itu.
***
Mungkin tidak sia-sia, karena tak ada penyesalan yang lebih menyesakkan ketika kamu melepaskan sebuah kesempatan tanpa usaha.
Mencoba itu bisa gagal atau berhasil, tetapi berdiam diri hasilnya sudah pasti sebuah kegagalan.
***
Aku memperjuangkanmu, berusaha untuk tetap bersamamu. Berkorban?Aku tidak merasa berkorban, karenaapa yang aku lakukan bukan untuk siapa-siapa melainkan untuk diriku, untuk bisa bersamamu.
Namun lagi-lagi, takdir rupanya masih senang bermain. Kembali, iamenunjukkan bahwa kamu bukanlah untukku. Sekali lagi, aku menerimanya, begitu saja.
Sakit? Jujur, sakitnya tak seperti dahulu walau apa yang terjadi tak jauh berbeda. Bahkan aku seperti mengalami de javu.
Aku hanya merasa sudah berusaha untuk bersamamu. Tapi ternyata gagal.
***
Aku hanya kembali ke awal.
No comments:
Post a Comment
makaci udah mampir di CyBer dReaM bOx
berbagi yukz, lewat komentar ^^
*moderasi dulu yah :p*
happy blogging ^^
no SPAM yak >.<
have a nice day everydaaaaaay ^^