merubah pola pikir atau sebuah cara pandang itu gampang-gampang susah dan susah-susah gampang :) karena akan sering membentur pada sisi egoisme diri, atau gengsi atau mungkin sisi difensif terhadap luka, karena tak ada kan orang yang ingin terluka :D
pernah tau kata-kata ini?
- cinta tak harus memiliki
atau
- cinta bukanlah cinta, sebelum kau mampu untuk melepasnya pergi
atau
- jika kamu mencintainya, kamu akan ikut berbahagia ketika melihatnya bahagia walau mungkin bukan dirimu yang berada disisinya
atau yang paling jamak / sering didengar
- kalau jodoh... pasti nggak akan kemana :s
mungkin, kalimat diatas ada benarnya, tetapi kadang bagiku itu hanya sebuah rangkai kata penghiburan saat hati mulai terluka karena cinta yang ternyata bertepuk sebelah tangan :p
dan baru-baru ini juga mendapati kalimat senada tetapi sedikit berbeda :
- ketika cinta berorientasi pada keinginan untuk memberi (kasih sayang) maka perih luka karena cinta yang tak terbalas akan lebih mudah diminimalisir tetapi ketika cinta berorientasi pada keinginan untuk memiliki, maka pada akhirnya hanya perih luka yang akan didapatkan (dari salah satu status MT, dng sedikit aku edit)
memang sie, bagi semua orang cinta yang indah adalah ketika kita dicintai oleh orang yang juga kita cintai - ada sebuah timbal balik :)
tapi ketika ada pertanyaan : mana yang lebih penting, mencintai atau dicintai?
dulu, aku pernah memberikan pilihan... dicintai
dengan alasan, ketika kita dicintai kita bisa memaksa diri kita untuk belajar membalas cinta itu
sedang jika mencintai, kita tidak bisa memaksa orang lain untuk membalas cinta kita :s
dan pertanyaan baru muncul dari jawabanku itu :
menerima cinta yang ditawarkan/diberikan, tetapi tak ada cinta yang juga seharusnya diberikan pada ia yang mencintai kita, apakah itu adil?
mendapati seseorang berpura-pura mencintai kita (sepertinya) jauh lebih menyakitkan daripada cinta kita yang ditolak
karena itu bukan cinta, tetapi rasa kasihan
nah, disini kita harus tanya ama diri kita
apa yang sebenarnya kita inginkan?
cinta? atau balasan cinta?
perbedaannya sedikit memang, tp sebenarnya sangat beda besar maknanya
mungkin ada yang berkata "hidup, akan berwarna dengan cinta"
sepertinya ada yang harus ada ralat sedikit dari pernyataan itu
"hidup akan berwarna jika cinta terbalaskan" :p
pemikiran kita selama ini sebenarnya adalah bahwa ternyata yang selama ini kita inginkan adalah balasan cinta, karena cinta itu sendiri sebenarnya sudah kita miliki... dan keinginan kita selanjutnya adalah balasannya.
yah itu, dan sepertinya sekarang ketika harus diubah menjadi :
jika memang yang diinginkan adalah cinta
maka cinta itu sudah kita miliki
entah terbalas atau tidak
dan pilihan kita untuk mempertahankannya atau melepasnya dari diri kita
ketika cinta itu tak terbalaskan
bahwa seharusnya kebahagiaan itu telah ada karena kita memiliki cinta
bukan karena adanya balasan cinta kan?
maka kalimat ini akan tepat ketika kita sudah mengubah cara pandang
bahwa kebahagiaan ada ditangan kita, bukan ditangan ia yang kita cintai
bahagia itu pilihan kita :)
#walau emang susah sie ketika cinta tak terbalaskan#
#teteup :D#
for my friends yg masih menunggu balasan cinta :p
Hmmm, iyo2 ora Nge :p
ReplyDeleteberarti selama ini kita hanya memiliki pilihan hidup bahagia atau tidak bahagia dong...
Benar Mba, karena semua misteri alam.
ReplyDeleteSukses selalu
Salam
Ejawantah's Blog
akan lebih indah mencintai dan dicintai jadi tak akan ada yg terluka nantinya :)
ReplyDeletekalau cinta tak terbalas ya cari lagi hehe
Merubah pola pikir itu bisa disugesti dengan menciptakan kalimat motivasi yang pilihan katanya senada Mbak. Biasanya saya begitu, hehe..
ReplyDeletealhamdulillah..masa menunggu cinta saya sudah lewat....hehehe
ReplyDeletehmmm,agak2 sulit komeninnya klo udah urusan hati :D
ReplyDeletebener2 sebuah pilihan
saya juga lebih untuk dicintai.. lebih indah. :)
ReplyDeletewah kalo soal cinta2an begini, saya bingung mau komen apa..
ReplyDeletenggak ada pengalaman siiiy
lama ga kmari.. duh, makin caem aja ne blg :D
ReplyDelete*dhe bengong aja dah, ikutan gaphe, ga tw mo komeng apa :D
cinta selayaknya tak butuh pembalasan bukan?
ReplyDelete