Pages

Sunday, December 25, 2011

Kata (perintah) mereka.

Sambungan dari posting sebelumnya nih, tentang seorang pembangkang *baca : aku* :))

Ini tentang saran dari tetangga... walau sebenernya kalau dilihat dari cara penyampaiannya bisa dibilang itu bukan lagi saran, tapi perintah hue hue hue...

Baby Zi ini memang aku niatin untuk dikasih HANYA ASI selama 6bulan (program ASIX / ASI Eksklusif). Nah tentang pemberian ASI ini bisa dibilang banyak banget godaannya. Dari yang saran (atau perintah) dari tetangga sampai perjalanan dalam pemberian ASI itu sendiri :)

Beberapa tetangga selalu tanya : Susu formulanya pake apa?
Dan aku jawab : Oh, nggak pake susu formula kok, masih minum ASI saja.
Tanggapan-tanggapan yang masuk :
- Disambung susu formula mba', biar nggak rewel kalo malem! (Nadanya bukan saran tapi perintah booook!)
- Disambung susu formula mba', biar enak bisa ditinggal-tinggal. (Eh? Ini awal dengernya aku sempet mikir maksudnya apa... duuuuh lemot ternyata aku hehehe)
- Disambung susu formula mba', biar PINTER!! (Tet toooooot... ini pasti kemakan iklan dech yaaaa :s)
- Disambung susu formula mba', biar gendutan!! (Beuuuuuh, masa' Baby Zi yang sudah anteb gini gendongannya masih kurang ndut -_-")

Dari semua tanggapan yang masuk, aku cuman bisa mesam mesem... tanpa komentar terlebih protes, walau kalimat udah mendesak-desak diujung lidah pengen disemburin #wow!!
Semua komentar itu entah kenapa malah buat aku kasian sama mereka, erm... miris aja gitu dengernya. Tapi tentang ASI ini ada yang lebih bikin miris... saat tetangga yang udah punya anak duluan (beda 2 bulan dari baby Zi) dan waktu aku tanya : dikasih minum ASI baby nya? Dan jawabannya adalah :
"Iya..." *Udah buat sumringah, wah ada temennya*
"Tapi disambung sufor soalnya jaga-jaga kalo aku males bangun malem dan biar kalo mau ditinggal enak" #JLEB JLEB JLEB!! *nggak jadi punya temen dech, dan predikat pembangkang semakin melekat #eh? kok malah bangga*

Pemberian ASI memang sie terserah yang punya ASI ya, tapi kok rasanya gimana gitu denger alasan pemberian sufornya. Jadi inget temen-temen yang pengen banget ngasi ASI ke babynya tapi karena nggak mampu (ASI nggak keluar) mereka merasa bersalah gitu ke babynya, lah ini yang bisa kenapa nggak mau?? *geleng-geleng*

Kalau alasan biar bayi nggak rewel kalo malem, eh... bukannya kalo sufor lebih ribet ya, bayi mah malem pasti bangun kalo laper. Nah kalo ASI kan praktis, tinggal buka tutup langsung kasih. Laen sie kalo emang ada yang buatin sufornya :s
*ini sempet bikin aku agak2 tergoda buat kasih baby Zi sufor, karena kalo malem waktu masih umur 0-1bulanan baby Zi setiap malem kebangun minum ASI dan ujungnya nggak mau tidur lagi dan musti minta gendong, tapi Alhamdulillah nggak tergoda*

Terus alesan biar enak kalo ditinggal-tinggal... ini mah nggak mungkin menggodaku, karena kalo kemana-mana malah pengennya baby Zi harus ikut. Emang sie, akhirnya nggak bisa jalan lama dan nggak bisa keluar seenaknya lagi, tapi sejak ada baby Zi keinginan buat jalan itu sepertinya hilang. Bkn karena Baby Zi tapi emang emaknya males jalan2 hahahaha.

Alasan biar anak pinter? Erm... menurutku itu selain berhubungan dengan genetik juga tergantung gimana nantinya anak itu diajarin sedari kecil ya... jadi ya walau susu ada sumbangsihnya tapi pasti nggak besar-besar amat. Dan bukannya kandungan yang ada di sufor pasti ada di ASI dan tidak berlaku sebaliknya, yang ada di ASI banyak yang nggak ada di sufor.

Alasan biar anak gendut? Udah terbukti Baby Zi yang tiap bulannya harusnya naik rata-rata 1kg yang ada dalam 2 bulan udah naek 3kg-an berarti udah diatas rata2kaaaan :)

Ah... sudahlah... walau mungkin para tetangga menganggap aku terlalu perhitungan *erm... harga sufor kan lumayan mahal booook, bisa buat beli buku segambreng dech dalam sebulan!!* tapi aku tahu kok kalo dengan ASIX selama 6 bulan insyaALLAH baby Zi nggak kekurangan gizi dan insyaALLAH juga nggak gampang sakit nantinya *amiiiiin*

update perkembangan baby Zi :

Baby Zi mulai dilatih tengkurep setiap hari, bahkan waktu mandipun sukanya posisi tengkurep :) berasa berenang pake gaya katak kali yaaaa :p


Baby Zi jarang banget, bahkan bisa dibilang nggak pernah, pake kaos kaki. Tapi kemaren pas jalan-jalan ke mall (first time ke mall, buat emak juga baby nya setelah lahiran) beli sepatu buat baby Zi :) Lucuuuuuu ^^ *emaknya kalap, beli langsung empat :))
Jadi sekarang kalo keluar rumah, walau cuman jalan-jalan muter kompleks pas pagi / sore baby Zi pake sepatu :p


Daaaaan baby Zi makin seneng ngoceh, ya... walau baru sebatas aeng... aaooo... :D tapi setiap mau didokumentasikan, video udah siap merekam eh... dianya malah liatin kameranya... begitu kamera disingkirin mulai ngoceh lagi (dies) *sepertinya narsisnya belum maksimal yak wkwkwk



Thursday, December 22, 2011

Surat Untuk Ibu

Hari ini 22 Desember adalah Hari Ibu, mungkin sejak pagi tadi sudah sering sekali membaca status FB atau notes FB atau posting di blog yang bertemakan ibu. Tadinya mau nggak ikutan nulis... tapi tadi saat nidurin Baby Zi tetiba pengen nulis surat ini. Ditujukan untuk ibu, yang ada entah dimana, tapi aku tahu Beliau tak pernah melupakan aku, anak kandungnya ^^

Ya... ini surat untuk Ibu kandungku...
untuk Mami... nanti ya Mi... ada di buku DearMama yg akan terbit :)

=====================================================

Dear Ibu,

Baru kali ini aku menulis tentangmu, walau dalam beberapa tulisanku kadang aku menyinggung tentangmu. Tapi ya... baru kali ini aku menulis langsung tentangmu. Ibu.

Sebenarnya aku sedikit bingung jika ingin menulis tentangmu. Dari mana aku memulai, karena aku tidak mengenalmu. Ya aku tidak pernah sekalipun bertemu denganmu. Walau berdasar cerita kakak waktu kecil aku pernah bertemu denganmu, tapi dari memori otakku sepertinya waktu itu aku masih sangat kecil ketika bertemu denganmu.

Aku baru tahu bahwa aku memilikimu baru ketika aku SMP, kelas dua tepatnya. Aku tahu dengan sendirinya, tanpa orang lain memberitahukan padaku. Hanya karena praktek mata pelajaran Biologi, tentang golongan darah! Dari situ awalnya aku hanya menebak-nebak bahwa aku bukan anak kandung dari Papi dan Mami, dua orang yang aku kira adalah orang tua kandungku.

Berdasarkan sifat sok tau ku, aku semakin meyakini itu semua. Merunut sifat yang aku punya, beberapa perkataan saudara yang sebelumnya semacam becandaan, perhitungan tentang usia Mami saat melahirkan aku. Tapi, waktu itu aku tak berani bertanya langsung pada Mami dan Papi, sepertinya ada rasa takut jika ternyata semua itu benar dan semua yang ada akan berubah karena terungkapnya itu. Bahkan mungkin saat itu, aku lebih memikirkan bagaimana jika perlakuan mereka berubah, alih-alih bertanya "siapa sebenarnya Ibuku?"

Aku akhirnya mendapati bahwa itu semua benar, dari informasi seseorang yang bisa dipercaya dan kalau dipikir tak ada gunanya juga dia bohong. Tapi aku tetap tak bertanya pada Mami Papi bahkan Kakak. Aku mulai bertanya-tanya mengapa bukan kau sendiri yang merawatku Ibu?

Tentu saja, saat itu, aku tak mendapatkan jawabannya. Aku tak ingin lagi sok tau dengan menebak-nebak alasanmu, aku hanya meyakini Engkau melakukan itu untuk kebaikanku. Iya kan Bu?

Sampai saat aku akan menikah, aku tak banyak membicarakan tentang dirimu Bu. Karena aku juga bingung apa yang harus aku bicarakan, pada siapa?

Hingga akhirnya aku merasa menemukan orang yang tepat untuk mendampingiku, menjadi suamiku. Ia harus tau semua tentang aku kan Bu, termasuk cerita tentang dirimu. Kepadanya aku bercerita tentangmu, dan ia juga yang memintaku mencarimu. Waktu itu aku bingung Bu, kemana? Bertanya pada siapa? Sedangkan untuk mengungkin didepan Papi dan Mami aku masih segan, tak lagi takut dengan berubahnya perlakuan mereka tetapi takut jika ternyata semua itu akan menyakiti hati mereka, karena mereka sudah begitu sayang dan banyak berkorban untukku. Aku hanya tak ingin mereka sedih.

Bu...
Sebelum akhirnya aku menikah, aku sempat mencarimu. Beberapa tempat sudah aku datangi, tempat dimana dulu Ibu pernah tinggal. Tetapi hasilnya nihil. Ibu seperti hilang tanpa jejak. Aku tau dimana Ibu pernah tinggal dari kakak, dan ia juga menceritakan tentang Ibu juga Bapak.

Bu...
Akhirnya aku menemukan jawaban pertanyaanku. "Kenapa bukan Ibu yang merawatku?" Semua karena Ibu ingin yang terbaik untukku. Bapak yang meminta Ibu untuk menyerahkan aku ke keluarga Papi, karena sepertinya Bapak tau kalau usia Bapak tak lama lagi. Bapak takut Ibu akan kesusahan jika Bapak tidak ada, dan harus merawat aku juga ke 4 kakakku.

Ternyata firasat Bapak benar ya Bu? Saat aku masih di kandungan Ibu, dan berusia 2 bulan, Bapak sudah dipanggil ALLAH. Dan saat Ibu melahirkan aku, sesuai permintaan Bapak, Ibu menyerahkan aku ke keluarga Papi.

Ah, Bu...
Aku tak pernah menyalahkan Ibu, semenjak pertama tahu bahwa aku bukan anak kandung Papi Mami aku tak pernah sekalipun menyalahkan Ibu. Walau mungkin banyak pertanyaan didalam benakku tentang Ibu, tapi aku selalu yakin bahwa apa yang Ibu lakukan adalah yang terbaik untukku.

Taukah Bu,
aku sekarang telah memeluk Islam, menjadi seorang mualaf. Dan betapa terkejutnya aku saat mengetahui bahwa ternyata Ibu juga seorang muslim. Ah, tentu itu semua juga berkat doa darimu ya Bu. Mungkin itu juga jalan yang telah disiapkan Allah hingga akhirnya aku sedikit demi sedikit tau tentangmu.

Bu, aku sekarang sudah memiliki anak. Cucumu. Zian.

Dari dialah aku juga belajar, belajar mengenalmu.

Sembilan bulan mengandung, merasakan apa yang dulu pernah kau rasakan saat mengandungku. Tak terbayangkan, saat Ibu tengah mengandungku Bapak tidak ada. Ah... aku sendiri kadang marah-marah Bu jika suamiku pulang terlalu larut, aku benar-benar tak bisa membayangkan bagaimana rasanya jadi Ibu.

Saat aku melahirkan, setiap rasa sakit yang aku rasakan itu mengingatkanku padamu Bu. Bagaimana engkau harus menjalani persalinan sendiri tanpa Bapak disampingmu. Sedangkan aku Bu, tangan suamiku tak kulepas dari awal masuk kamar tindakan sampai Zian lahir, hanya saat ia harus sholat dan makan itupun hanya satu kali dalam kurun waktu 12 jam Bu.

Kini, saat aku merawat Zian, tak terbayangkan jika aku harus berpisah dengannya. Bahkan mungkin aku tak mau membayangkannya. Sedang dirimu Bu, engkau yang pernah menolak keinginan Bapak untuk menyerahkan aku, bagaimana harus menjalani hari-harimu selama masih mengandungku sedang engkau tau harus menyerahkan aku saat aku lahir nantinya. Bagaimana rasanya, saat engkau hanya sesaat melihatku kemudian harus merelakanku dirawat oleh orang lain. Ah... Bu, aku benar-benar tak dapat membayangkannya.

Betapa besar kelapangan hatimu Bu. Semua kau lakukan untukku, untuk kebaikanku.

Aku masih ingin bertemu denganmu Bu, sangat! Keterbatasan informasi membuat aku seperti kehilangan arah saat mencarimu. Tapi aku yakin Allah akan memberikan jalan. Aku akan terus berdoa supaya suatu saat nanti kita bisa bertemu. Semoga Bu.

Bu,
semoga Ibu tetap sehat selalu dan berada dalam lindungan Allah. Dan masih ada waktu untuk kita bertemu ya Bu... Banyak cerita ingin ku bagi denganmu Bu, tapi ada hal yang paling kuinginkan... mencium kakimu, memelukmu, mengecup pipimu dan berbisik betapa aku mencintaimu dan tak terhingga terima kasihku untukmu Bu.

Sekali lagi terima kasihku Bu... untuk semua pengorbanan yang telah kau lakukan untukku. Aku selalu menyayangimu, dan tak pernah putus doaku untukmu.

-anak bungsumu-

Monday, December 19, 2011

Pembangkang :s

Erm... sepertinya semenjak hamil itu aku merasa jadi pembangkang dech ya... eh... eh... bentar dech... pembangkang? sejak hamil?? apa iya sejak hamil aja??? wkwkwkwk #episodemembukaaib#

Mungkin jadi pembangkang bukan semenjak hamil yaaaa... tapi lamaaaaa sebelum hamil, erm bahkan sebelum nikah... erm... mungkin juga emang bawaan orok kali yaaaa :)) tapiiiiiiii... sifat itu sepertinya naik levelnya semenjak hamil dech ya...

Kenapa gitu?

Karena emang banyak banget larangan yang aku langgar. :)

Pasti pada tau kan, kalau orang hamil itu pasti banyak banget mitosnya. Mulai dari yang masuk akal, sampe yang masuk kali... #eh?

Misal,
mitos nggak boleh ngejahit yang katanya bisa buat susah ntar pas lahiran.
mitos nggak boleh minum es yang katanya bisa buat bayinya besar.
mitos nggak boleh makan pedas yang katanya bisa buat mata bayi jadi belok.
dsb dsb dsb...

Daaaaan waktu aku hamil baby Zi yang menurut aku masuk kali ya aku langgar aja. Tetap minum es, tetap maem pake sambel, dan kadang tetep ngejahit dsb dsb dsb.

Aku melanggar sie bukan karena memang pengen jadi pembangkang nomer wahid :p tapi karena aku tahu kalau semua akibat yang dibilang kadang nggak masuk akal. Nggak minum es, dengan tinggal di daerah yang panasnya semena-mena duuuuuuh... kok gimanaaaaaa gitu, terus makan nggak pake sambel... beuh seperti makan sayur tanpa garam #halah!

Walau aku bisa dibilang ngebangkang tapi yang pasti aku juga cari info apa yang sebaiknya dihindari dan dilakukan selama hamil. Seperti minum es, itu sebenarnya nggak buat bayi besar. Yang membuat bayi jadi besar itu adalah minum es SIRUP atau yang manis-manis. Terus makan pedas itu selama masih wajar tidak keterlaluan juga gak apa-apa, kalau kebanyakan ntar diare kan kasian dede' bayi yang diperut doooonk, nggak dapet nutrisi :)

Naaaaaah, pembangkangan tidak selesai setelah melahirkan. Karena ternyata pantangan buat ibu setelah melahirkan itu lebih ribeeeet >,< terlebih kalau menyusui.

Beberapa pantangan yang aku tahu (dan aku langgar wkwkwkwk)
Nggak boleh makan yang panas-panas. (Bahkan makan nasi pun, harus diangin-anginkan dulu)
Nggak boleh minum es (beuuuuuh lagi lagi)
Nggak boleh makan pedes (ini juga, lagi lagi)
Nggak boleh makan ikan tertentu.
Nggak boleh tidur sebelum jam 10 pagi. (setelah subuh, nah kalo bayinya semaleman melekan??)
Tidur kaki nggak boleh ditekuk. (kalo perlu diiket supaya lurus terus, beuuuh)

Aku melanggar pasti bukan asal melanggar ya, tetep dilihat bener nggaknya, masuk akal apa nggak, terus juga cari infonya. Hey! Jaman udah serba cangih nih, cari info bisa cukup dengan duduk sambil gendong si kecilpun bisa! Walau memang kadang untuk hal tertentu itu seperti sebuah kepercayaan ya... seperti bayi digendong pas magrib, atau di bawah batal bayi ditaruh kaca dan gunting (mending taroh aja Al Qur'an. Eh, tp juga jangan cuman ditaroh dibaca juga atuh! hehe)

Sooooo, predikat pembangkang sepertinya begitu melekat padaku :))

Oia, ntar dech diposting berikutnya aku ceritain tentang pembangkangan terhadap saran-saran (erm... tepatnya suruhan/perintah) dari tetangga-tetangga aku yaaaah :)

Update perkembangan Ziandra :

Baby Zi sekarang sukanya bangun jam 02.30 atau 03.00 sampe subuh nggak tidur!
Pas bangun biasanya cuman ngerengek, nggak sampe nangis sampe ibu'nya atau ayahnya bangun. Begitu salah satu dari kita bangun, dan liatin dia eh langsung dech ketawa-ketawa terus mulai dech ngajakin omong. :s
Yup, sampe subuh begitu kalau yang akhirnya yang diajakin omong mulai ngantuk dan tanda-tanda ketiduran dia langsung ngerengek... pokok nggak lama ya nggak sampe nangis, kalo kelamaan ngambek dech, terus nangis dan harus digendong :D

Duuuuh, mungkin baby Zi mau bangunin ibu ama ayahnya ya biar sholat malem dan kalo sholat subuh biar nggak telat :) Alhamdulillah, diambil hikmahnya aja :)

Thursday, December 15, 2011

T.I.D.U.R


Beberapa pose tidur dari baby Zi ^^

ah... sudah nikmati saja saat tidur...

uuuuh... Ibu kok nggak matikan lampu sie, silau


Capeeeeek...... ^^

gimana ceritanya coba, dimandiin kok tidur ~.~
 update perkembangan Baby Zi

Akhirnya Baby Zi digundul juga ^^ yang nge eksekusi Ibu, waktu baby Zi mandi... karena ternyata baby Zi lebih bisa tenang kalo dalem bak mandi ^^ (buktinya bisa sampe tidur wkwkwkwk) pake pisau cukur baru yg seperti dipake ayah kalau nyukur kumis :))

Usia baby Zi sekarang 2 bulan 6 hari, dan pas kemaren 2 bulan 4 hari baby Zi di imunisasi lagi. Imunisasi Hepatitis B 2, Polio dan DPT. Sempet khawatir karena kalo suntik DPT efek sampingnya biasanya baby akan panas... sampe udah dikasih obat (puyer) sama ibu bidan (oh iya, suntiknya di bidan deket rumah)

Tapi alhamdulillah, baby Zi cuman anget, kalo panas agak mulai tinggi dia ngerengek, terus setelah dikasih ASI panasnya langsung turun dan baby Zi bisa tidur pules. Nggak rewel sie kalau menurut aku, cuman emang frekwensi minum nya jadi lebih banyak, kadang bisa sampe setengah jam sekali.

Sekarang Baby Zi suka banget diajak bicara, dan kalau dia lagi bangun kadang bisa disambi masak dll, tp nggak bisa lama-lama harus sekali-sekali diajak bicara, kalo nggak dia ngambek dan langsung dech nangis minta di gendong >,<

Tapi emang sekarang bakal suka bangeeeet ajak baby Zi bicara karena walau mungkin dia nggak ngerti apa yang kita bicarain dia juga nanggepin dan udah mulai ngeluarin suara-suara ^^

Berat Baby Zi 6kg lebih, agak lebih dari semestinya tp nggak apa2 karena baby Zi panjang dan nggak keliatan endut banget... cuman iyaaaaaa pipinya itu cubby banget *pasti pada bilang mirip emaknya.... iyaaaaa dech.... puaaaas :))

keliatan endut banget kalo kaya' gini @.@
     
foto favorite ibu' nie ^^