mencoba memulai lagi
untuk belajar buat
cerpen...
tapi koq jadinya aneh yah... hikz...
minta komentarnya yah sahabat ^^
saTu maLam...
entah apa yang ia pikirkan…
entah apa yang ia inginkan sebenarnya…
harusnya ia bahagia sekarang…
dengan semua yang dimilikinya…
dengan semua yang diberikan…
oleh orang yang dicintainya…
tapi… mengapa seakan semua ini hanya ilusi…
apa benar karena ia telah lupa cara bersyukur…
tidak…
ia tak pernah lupa…
untuk mensyukuri semua nikmat yang telah diberikan…
seorang suami…
yang begitu ia cintai…
dan mencintai dirinya…
seorang anak yang sedang lucu-lucunya
yang selalu hadirkan tawa ditengah kehidupan mereka…
sebuah kehidupan yang sederhana…
bisa dibilang mapan…
walau memang tak semua mudah untuk didapatkan…
tapi setidaknya mereka dapat berusaha
mendapatkan apa yang mereka inginkan…
ia selalu mensyukuri semua yang didapat…
tak hanya dalam doanya…
tapi ia tak lupa berbagi pada mereka yang berhak…
tapi… entah mengapa…
tiba-tiba ada hampa dihatinya…
seperti ada kekosongan dalam hidupnya…
benarkah semua ini yang ia inginkan???
sepi…
mengapa rasa itu tiba-tiba hadir???
malam ini seperti malam-malam sebelumnya
menanti kehadiran sang suami
setelah seharian tadi ia mengurus rumah
dan menjaga anaknya…
dalam kesendirian
ia kembali rasakan sepi itu…
jam di dinding berdentang 12 kali…
ah… ia tak dapat memejamkan matanya…
lelah itu ada…
rasa kantuk dirasa…
tapi mengapa matanya tak mau berkompromi???
Ia berjalan kekamar anaknya…
memandangi wajah surganya itu…
begitu tenang dalam tidur lelapnya…
ia mencari kedamaian dikamar itu…
tapi entah mengapa…
seperti tak dapat ia temukan
kedamaian dalam ketenangan itu…
mencoba mengistirahatkan badannya
juga hati dan pikirannya…
dalam kamar…
tempat yang harusnya paling nyaman baginya
ternyata menghadirkan tangis
yang ia sendiri bertanya : “ada apa dengan tangisku?”
ia… benar-benar tak mengerti akan dirinya…
apa yang ia mau…
apa yang ia inginkan…
ia… hanya ingin tidur…
itu saja… untuk saat ini…
dan berharap…
esok semua pikiran tak menentu itu
ikut sirnah bersama bergantinya hari…
sesaat setelah ia memejamkan matanya…
ada suara mobil yang memasuki garasi rumah
suara langkah yang begitu dikenalnya memasuki kamar…
ah… rupanya suaminya sudah pulang…
orang yang tadi begitu dinantinya…
pasti sebelum masuk tadi, suaminya sudah menengok kekamar anak mereka
tapi…
kenapa sekarang ia tak ingin menyapanya…
memutuskan untuk tetap pura-pura memejamkan matanya…
sejenak ia merasakan ada kegiatan lain dikamar itu…
ia seakan tau… apa yang suaminya lakukan tanpa perlu melihat langsung…
tapi… ia tetap memilih diam…
tak lama… dirasakannya suaminya menaiki tempat tidur…
mengecup perlahan pipinya…
dan kemudian tidur disampingnya…
ditunggunya beberapa saat…
didengarnya nafas teratur suaminya…
ia beranikan membuka matanya…
memandang orang yang ada disampingnya…
ingin mengecupnya…
ingin merengkuhnya dalam pelukannya…
ah…
tapi yang ia lakukan…
hanya memandang wajah orang yang begitu dicintainya…
menikmati setiap gores wajah yang selalu membuatnya terlena…
ada lelah ia rasakan…
dari setiap dengkuran yang terdengar halus…
ini bukan tentang cinta yang mulai memudar
juga bukan tentang kesetiaan yang teruji…
ah… mungkin ini hanya masalah kecil saja…
sebenarnya ia ingin mengeluh…
tentang perhatian yang sekarang ini
ia rasa semakin mulai berkurang
karena tersita akan pekerjaan…
ia ingin berbagi…
tentang apa yang ia lewati seharian ini…
dengan si mungil yang mulai lucu-lucunya
ia ingin bercerita tentang
rasa pusing teramat sangat
yang akhir-akhir ini menyerangnya
tapi… apa iya dia pantas mengeluh
sedang ini semua adalah kerja keras
yang tak lain untuk dirinya juga
untuk masa depan keluarga mungilnya
ia takut hanya akan menjadi beban…
ia tak ingin menambah pikiran suaminya…
dengan hal-hal sepele yang dirasakannya…
ah…
tapi… mengapa ia tiba-tiba merasa begitu jauh…
dari ia yang ada dihadapannya…
cukup lama ia memandang wajah suaminya…
sedikit gemetar tangannya mengusap perlahan rambut suaminya…
kemudian dikecupnya halus kening suaminya…
kemudian ia beranjak…
mengambil air wudhu dan mulai sholat malam…
bersimpuh dan mengadu pada ALLAH
setelah itu…
ia tidak kembali ketempat tidur…
ia berjalan perlahan, seakan takut akan membangunkan suaminya
ia berjalan menuju kamar anaknya… buah hatinya…
menggendong dan merengkuh tubuh mungil itu dalam pelukannya
geliat si kecil merasa tidurnya terusik
ketika mengetahui ia berada dalam peluk sang bunda
ketenangan kembali hadir…
ia bawa si kecil kekamarnya…
menidurkannya diantara ia dan suaminya…
memandang dua wajah yang begitu dicintainya…
itu yang terjadi seminggu yang lalu…
sekarang…
ia menemukan kedamaiannya…
walau harus meninggalkan orang-orang yang begitu dicintainya…
suaminya menemukannya tidur disamping anak mereka…
tetapi… ia tak lagi bernyawa…
sakit yang selama ini ia simpan dan rasakan sendiri…
telah merenggutnya malam itu…
=>.<= ^.^ =>.<= ^.^ =>.<= ^.^ =>.<= cerita diatas inspirasinya dari fiksi mini di fb ku :
Ia sibuk, demi masa depan katanya.
Tapi apa artinya, jika yang menanti telah mati.
Terbengkalai tanpa arti.
walau kadang bingung... itu termasuk fiksi mini nggak hehehe... ^^
to arai :
apapun yang kau lakukan...
selalu doaku menyertai setiap langkahmu
walau kadang merasa tersisih...
tapi aku yakin...
ada aku dihatimu...
karena aku yakin akan cintaku padamu ^.^