Pages

Sunday, March 16, 2014

Mengenal lapar.

Beberapa waktu lalu, seorang ibu bertanya pada saya tentang pola makan anak-anak saya.

Semuanya berawal karena saya yang sering memesan buah pada ibu penjual sayuran yang lewat depan rumah, dan itu memang lebih sering saya lakukan setelah adek mulai memasuki masa mpasi. Dan tetangga saya itu cucunya bisa dibilang susah sekali kalau makan.

Syukur alhamdullilah, mas & adek bisa dibilang nggak ada masalah untuk urusan makan. Tapi apa sama sekali nggak ada masalah? Ooooh, tentu tidak! Hehe. Pasti ada masanya ketika anak-anak mulai malas kalau disuruh makan.

Lantas, bagaimana pola makan anak-anak?

Kalau mau dirunut, semua berawal sejak mereka bayi. Saya banyak membaca bahwa bayi ASI dan mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama maka saat memasuki tahap makan akan lebih mudah. Ini bisa dikatakan awal mulanya, alhamdullilah kedua anak saya mendapatkan haknya memperoleh ASI eksklusif itu. Tapi, pastinya tidak menutup kemungkinan bahwa anak yang tidak mendapatkan ASI eksklusif makannya gampang looooh.

Kemudian ketika memasuki tahap MPASI, saya memberikan makanan yang saya buat sendiri dan sebelum 1 tahun anak-anak tidak mengenal gula dan garam. Kalaupun akhirnya makan biskuit itu menunggu usianya sekitar 8-9 bulan dan itu diberikan secara terbatas. Jadi baik mas dan adek nggak mengenal bubur susu instan. Sebelum 1 tahun mereka makan sayur/ikan yang direbus kemudian dilumatkan. Repot? Pastinya, tapi kan mending repot sekarang toh daripada nanti.

Lalu setelah 1 tahun, alhamdullilah mas langsung bisa makan masakan seperti yang saya dan suami makan. Tapi tentu masaknya tidak jadi satu, karena walau sudah seperti makanan keluarga tetapi pemberian gula dan garam tetap masih sedikit dibatasi. Jadi ya, tetap masaknya 2 kali walau menunya sama. Paling yang masaknya cukup sekali ya seperti sup, soto, rawon, opor, kare, ya yang semacam itu lah. Tapi kalau tumisan biasanya masaknya terpisah. Dan alhamdullilah hampir semua sayur mas suka.

Tapi kalau masih tiba-tiba malas makan harus dicari tahu dulu apa sebabnya. Bisa karena jenuh sama masakannya, atau bisa juga karena dia terlalu banyak jajan.

Jenuh, bisa jadi karena saya selama beberapa hari masaknya berturut-turut ditumis, atau sering bersantan. Nah berarti waktunya ganti masakan. Terkadang juga karena dia lagi malas makan sayur, jadi kadang cuman pengen makan nasi sama ikan doang.

Tapi kalau dia malas makan karena terlalu banyak jajan maka jalan satu-satunya adalah meniadakan semua jajanan yang ada dirumah. Entah itu disembunyikan atau mungkin dihabiskan emak bapaknya hihi. Dan acara ke warung buat beli jajan pun dihentikan. Tega? Harus tega dong, daripada keterusan akhirnya ciuman makan jajan tapi nggak mau makan nasi?

Tapi yang pasti kenali dulu kenapa anak nggak suka makan?

Kemudian ajarkan tentang rasa lapar. Yup, terkadang anak menjadi nggak suka makan karena ia nggak kenal tentang rasa lapar. Kok bisa nggak kenal? Ya karena dia nggak merasakan. Dia nggak merasakan karena terlalu banyak camilan/jajan. Biasanya anak mulai susah makan saat ia mulai mengenal jajan.

No comments:

Post a Comment

makaci udah mampir di CyBer dReaM bOx
berbagi yukz, lewat komentar ^^
*moderasi dulu yah :p*
happy blogging ^^

no SPAM yak >.<

have a nice day everydaaaaaay ^^