Pencarian jati diri... biasanya seorang anak ketika memasuki masa remaja, erm... mungkin ketika usianya 17 tahun kali yaaaah atau masa-masa duduk dibangku SMA... mulai mencari jati dirinya.
Kadang aku masih bertanya, apa sie jati diri itu?
Awalnya, ketika aku SD, aku memaknai jati diri itu, yah siapa aku... anak siapa dan tinggal dimana. Ha ha ha... masih cupu banget yah.
Jati diri bagiku saat itu hanya sebatas, aku anak dari dua orang tua yang aku panggil Papi dan Mami, adik dari satu orang kakak yang usianya terpaut begitu jauh dariku, 25 tahun! duduk dibangku SMP, menjadi anak paling kecil ditengah keluarga besarku. Ya... walau kakak kandungku hanya satu, tapi banyak ponakan papi yang usianya sebaya kakakku yang tinggal bersama kami.
Wah... pasti pada bilang ow... anak bungsu toh, pasti manja! pasti lebih disayang!
Aku tak memungkiri itu semua, karena memang bener dulu sepertinya aku sedikit manja dan pasti lebih disayang karena yang sayang banyak sie he he...
Tapi, apa jadi anak bungsu itu selalu enak? Nggak!
Karena disini yang jagain buanyak, nakal sedikit yang marahin juga pastinya banyak banget!! >.< terus kalo mau bantuin apa-apa seperti ikutan waktu acara masak memasak atau ikut kalau saudara-saudara mau jalan-jalan nonton bioskop, pasti nggak boleh. Mereka pasti bilang, masih kecil nggak boleh ikut-ikut! hu hu hu
Yup, itu selintas tentang pemikiranku masalah jati diri.
Sebatas, aku anak siapa?
Pertanyaanku ternyata tak sampai disitu, walau masih seputar pertanyaan yang sama. Aku anak siapa?
Pasti pada mikir, kenapa masih tanya Aku anak siapa? kan udah dijelaskan tadi...
Itu karena ketika SMP, karena terlalu demennya waktu praktek biologi, sampai akhirnya mendapatkan suatu fakta tentang diri sendiri yang mungkin belum waktunya diketahui.
Bukan... bukan karena aku mendapati penyakit aneh dalam diriku. Hadoooooh masih SMP gitu loh!! masa' iya sehebat itu sie aku ;))
Aku hanya menemukan fakta tentang "Aku bukan anak kandung dari Papi dan Mami!"
Dari sebuah praktikum biologi, tentang golongan darah, aku mendapati bahwa golongan darahku menunjukkan aku bukan anak Papi dan Mami. Ya, karena golongan darahku A sedangkan Papi Mami O!
Antara percaya dan tak percaya. Tapi ternyata semua benar, walau aku tak mendapati jawaban pasti itu langsung dari kedua orang tuaku. Aku mendapatinya dari nenek teman bermainku yang tinggal didaerah itu sama lama seperti keluargaku.
Mengapa aku nggak bertanya langsung aja ama Papi dan Mami.
Alasan pertama karena aku takut!
Takut jika ternyata mereka kemudian marah dan merubah sikapnya.
Sedang alasan lain, aku nggak mau menyakiti hati mereka.
Bagaimanapun mereka yang membesarkan aku, mulai dari aku belum bisa apa-apa sampai akhirnya aku bersekolah.
Walau ada rasa sedih, kecewa dan merasa bukan siapa-siapa, tapi aku tahan semua. Aku berusaha untuk bersikap wajar dan seperti tak pernah mengetahui semua itu.
Lantas bagaimana dengan orang tua kandungku?
Aku waktu itu tak berpikiran untuk mencari, bukan karena aku marah pada mereka, aku yakin mereka pasti punya alasan yang kuat sehingga aku sekarang ada didalam keluarga ini. Selain itu aku masih terlalu sayang dengan keluargaku yang sekarang jika harus meninggalkan mereka.
Sekarang, pertanyaan Aku anak siapa? tak lagi menggangguku. Memang aku sudah tau bagaimana hingga akhirnya aku bisa ada di tangan Papi dan Mami sejak aku baru lahir, tapi yang pasti aku bersyukur dengan jalan yang ALLAH berikan padaku, walau awalnya itu tak mudah untuk diterima.
Karena dengan aku menjadi anak Papi, aku menjadi nggak gampang menyerah, menjadi orang yang nggak haus akan pujian, dan menjadikan aku kuat menghadapi semua.
Sepertinya aku pernah sedikit cerita tentang Papi, disini :
http://cyberdreambox.blogspot.com/2010/02/tentang-ayah.html
Dan dengan menjadi anak Mami, aku bisa menjadi orang yang sabar dan tentang cinta aku banyak belajar dari beliau.
Sepertinya aku juga pernah sedikit cerita tentang Mami, disini : http://cyberdreambox.blogspot.com/2010/01/belajar-cinta-dari-ibu.html
Jadi, aku mengenali diriku dari mereka... mereka yang sudah dengan ikhlas menerima aku, merawat dan membesarkan aku dan terlebih mereka yang telah mau membagikan pengalaman hidupnya denganku ^^
I Love U Pap, I Love U Mam... ^^
Artikel ini diikutsertakan pada Kontes Unggulan Muhasabah Akhir Tahun di BlogCamp.
Tapi sepertinya sama Pakdhe cuman kasih predikat direstui tok ndak terdaftar >.<
Lah ngotot ae Inge iki!
Babah wes, sapa tau ada yang berbelas hati ngasih modem wkwkwk
jati diri yang sebenarnya, ada dalam diri kita sendiri,
ReplyDeletebenar, orang tua kitalah yang mengajarkan kita untuk mengenali diri kita sendiri..
... Apapun, kita tetap harus bersyukur, :)
keep spirit frennzz...:)
just a simple... . Direstui lebih dari terdaftar....^_^
ReplyDeletekalau direstui artinya lebih disayaaaang gitu....
Terima kasih atas partisipasi sahabat dalam K.U.M.A.T - Kontes Unggulan Muhasabah Akhir Tahun di BlogCamp.
ReplyDeleteAkan dicatat sebagai peserta
Salam hangat dari Markas Blogcamp di Surabaya
Dengan keikutsertaan anda pada K.U.M.A.T maka status anda sebagai sponsor dinyatakan dibatalkan.
ReplyDeleteTerima kasih.
yg pasti, anak bungsu itu selalu diruruh2 mulu hihi...
ReplyDeleteyg penting non sehat selalu dan ga kurang suatu apapun, apalagi bs bersyukur menikmati semua yg udah non dapet...:)
hihi..ya pasti cm direstui tok, krn dlm acara ini km sponsornya sm bundadontworry kan?..hehe..tp apapun terjadi moga sukses ya non..:) *ngeyel mode on..*
...Segala sesuatu telah digariskan ketentuannya disisi-Nya, maka bersabarlah dan harapkanlah pahala-Nya". (HR. Ibnu Majah)
ReplyDeleteUushiinii nafsii wa iyyaakum:)
kalau kedua orangtuanya baca postingan ini gimana yak ? berubah sikap ndak ?
ReplyDeletemenurut saya jalan yang terbaik adalah, fi sorohah rohah, dalam keterusterangan ada kenyamanan
bisa saling terbuka karena sudah sama-sama dewasa dan memahami satu sama lain. permasalahan nasab (keturunan) dalam Islam harus jelas dan tidak bisa disembunyikan begitu saja.
ini terkait banyak hal yang sensitif, misalnya wali dan penikahan, dan juga hukum waris
jadi belum terlambat untuk mulai saling terbuka
keep posting dan salam optimis
Jati diri" hmmm cuma Inge yang bisa memahaminya,, karna pencarian jati diri itu sejatinya adalah memaknai siapa Inge yang sebenarnya, Inge yang apa adanya dan tidak perlu berubah untuk bisa diterima orang lain dan sekitar.. Jadilah Inge yang sesungguhnya" Nice share!
ReplyDeletejadi ingat ponakan bunda , yg juga baru mengetahui dia bukan anak kandung dr kakak bunda ketika dia kan menikah.
ReplyDeletecukup lama juga ponakan ini baru bisa 'menerima' dirinya, setelah juga berusaha mencari tahu siapa ortu biologisnya.
Toh, pd akhirnya , dia bisa menerima, ortu nya yg sekaranglah yg hrs disayang juga dihormati sebagai pengganti ortu biologisnya .
Nasib kita sama Inge, gak boleh ikutan terdaftar, hanya direstui thok oleh PakDhe ...heheeh.....
salam
@ Langit
ReplyDeletebener mba'... apapun yanng terjadi semua dijalani dengan bersyukur, karena ALLAH selalu memberikan yang terbaik untuk kita ^^
@ Om nya Arya & Devi
tapi pengen modem e loh Om hihihi >.<
@ Shohibul K.U.M.A.T
waaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah boleh ikutan...
senengnyaaaaaaaaaaaaaa ^^
*sungkem ke pakdhe*
@ windflowers
iyah mba'... apapun yang terjadi musti disyukuri terlebih tidak kurang suatu apapun yah mba' ^^
udah boleh ikutan tuch mba' :))
@ LFH
terima kasih ^^
@ Hatta Syamsuddin
jika orang tua ku baca posting ini sekarang tentu tak menjadi masalah, karena semua sudah beres ^^
terima kasih sudah mengingatkan ^^
@ deasy-world
makasi mba'... yup menjadi diri sendiri tanpa harus berubah... Inge yang sekarang adalah Inge yang terus belajar dan terbentuk dari orang tua yang sayang sama Inge. itu saja ^^
Yang penting bersyukur dengan apa yang sudah kita terima sampai saat ini.
ReplyDeleteYakin saja kalau postingan ini diterima sama Pakde, karena tadi saya lihat sudah ada tanda pesertanya he.he
Semoga sukses Mbak & terimakasih
chika pernah nonton film india
ReplyDeletejudulnya lupa :)
ada kata2 yang sangat bagus
ikatan keluarga itu bukan karena hubungan darah
tapi karena cinta :)
^^
wah ada kontes baru ya... semoga sukses deh untuk kontesnya ...
ReplyDeletemau modem, Mbak???
ReplyDeletesini tak beliin, tapi ada syaratnya... uangnya pake uang mbak... ok?
wkwkwk...
Salam BURUNG HANTU
syukur kalau sekarang masih baik2 saja, meski inge tahu semua itu bukan dari papi mami.
ReplyDeletetentu bukan hal mudah bisa menerima ini dgn bijak.
sukses dgn kontesnya ya!
kaget baca jarak ama kakak 25 tahun, ternyata ada cerita dibaliknya.
ReplyDeletesemua itu harus disyukuri jeng...
@ bunda
ReplyDeleteInge tahunya sudah lama bunda, tapi orang tua baru tau kalau inge sudah tau baru-baru ini waktu Inge mau menikah ^^
tapi semua tak masalah bunda ^^
bunda Inge boleh ikutaaaaan... jadi sponsornya kapan2 ajah hihi ^^
@ Sukadi Brotoadmojo
amiiin, iyaaaaah... ama pakdeh boleh ikutan >.<
@ chikarei
judulnya apa chika... jadi pengen nonton @_@
@ joe
terima kasih ^^
@ Denuzz BURUNG HANTU
laaaaaaaaaaaaaah iku lak posho ae tuku dewe jeee....
waaaaaaaaaaaaa... piye toh >.<
ya walau mungkin penasaran dg siapa sih ortu kita sebenarnya, tetapi memang sebaiknya bersyukur saja. setidaknya kamu dirawat dan dididik dengan baik oleh orang tuamu yg sekarang ini. Hmm..pantas ya bedanya 25 tahun dg kakakmu.
ReplyDeletesalam sobat
ReplyDeletepostingan mengenali diri ini,kenyataan banyak yang bertanya-tanya seperti ini.
wao ikut kontes ya,
semoga menang kontesnya mba.
banyak juga yg bilang enak, disayang2 dimanja, tp enggak buat aq, sama saja, malah hampir tiap hari dimarahin makanan sehari2 aq, sehari saya aq g dimarahin ortu, kangen rsanya
ReplyDeletewah kontes nih...
ReplyDeletealhamdulilah jati diri terbentuk oleh keluarga yang sederhana... sampe sekarang..
terimakasih ibu dan bapak..
eh nge semoga menang ya kontes KUMAT nya
hahaha
ReplyDeleteikut aku
kalo ada yang minat ngasi aku modem juga
hehehehehe
stres
inet pake modem itu parah
naek turun
hadeh
baca kisahnya, jadi....
ReplyDeletesmoga menang ya mb...!
Wah....kisahnya memang luar biasa, saya tidak dapat berkata apa, mari kita semua senantiasa bersyukur atas apa yang telah diterima sekarang, apapun itu kondisinya, sukses mbak
ReplyDeleteouwh begitu,,
ReplyDeletetetep semangat mbak ingee,,
:)
salam kenal
ReplyDeletecerita asal - sulnya kok hampir sama dengan kisah hidup saya yo.
ReplyDeletehttp://essip.blogspot.com/2010/10/ai-lophe-yu-djember.html
saya pikir inilah pilihan terbaik dari Allah buat anda, saya dulu menyesal kenapa saya tidak hidup dengan orang tua asli saya.. namun sekarang saya sadar jika apa yang telah dipilih Allah buat saya itulah pilihan terbaik.
enggak mungkin deh saya bisa nulis komen di kotak komentar anda, jika dulu saya enggak menjadi seorang anak pungut..
Salam kenal
pasti sekarang pertanyaannya berubah mbak.
ReplyDeletebukan aku anak siapa? tapi anakku siapa? hehe
salam
saya masih mencari jati diri saya yang sessungguhnya...
ReplyDeleteSalam
ReplyDeleteWah, mba Inge tadinya jadi sponsor tiba2 di batalkan yach sama panitia..Hmm, ternyata ikutan kontes dan terdaftar jd peserta juga yach. Emang meriah tuh kontes penutup dari BlogCamp Pakde..Sukses kawan
Satu kalimat untukmu, ucaplah alhamdulillah kawan..
Salam kawan
good, tapi kalo blm ada bukti DNA, apa udah bisa dibilang kita bnar2 anak orang tua kita? hohohoho
ReplyDeletepertanyaan menentang..
Mba Inge, benar-benar orang yang hebat. Semanagt. salut buat mba Inge.
ReplyDeletekalau kata FB, like this.
Allah yang maha Indah sudah mengatur segalanya mba. jalannya rumit. Kita sama sekali gak bisa menbak, kecuali bagi orang-orang yg dipsesialkan,
Hemh..
pokoknya, semoga gimanapun hidup kita, selalu dalam nanungan cinta ALLAH.
Semua itu masa lalu ya mba. Dan kini sudah bukan sebuah masakah bagi ba INge. Pokoke jare wong tegal, jalani kabeh nganggo senyum lan ati sing lapang.
ReplyDeletesalam sahabat
ReplyDeletemengenali diri memang sangat dibutuhkan palagi dengan mengenali diri kita hadi lebih tahu sabatas apa dan bagaimana seharusnya bertindak.good luck yach
kayak cerita sinetron ya...apapun itu sudah digariskan oleh Allah...moga yg terbaik tukmu selalu...amin
ReplyDeletekereeeennnzzzz Nge.... cap jempol tangan dh, mb pikir selama ini cm tulisan2 nya doank yg kereeennnnzzz gak tau nya di balik tulisan2 bgs di sini tersimpan jiwa yang luar biasa... salut atas perjalanan hidup mu Nge.... sukses dan bahagia selalu dalam karier dan keluarga ...
ReplyDeleteaminn ;)
bersyukur karena ada orang yang mencintai dengan tulus... merawat hingga menjadi seperti sekarang ini... dan tetap percaya bahwa rencanaNya selalu indah dan terbaik... moga sukses dengan kontesnya ya mbak... salam kasih selalu...
ReplyDeletewah, kalau artikel diatas ditambah dengan Emoticon2 yg lucu2 dan sangat Ekspresif yg ada diblog saya, makin manteb deh blognya, jadi lebih hidup artikelnya :thumbs up
ReplyDeleteItu beneran itu Mbak Inge?.. UDah ketemu orang tua kandung?..
ReplyDeleteAssalamu'alaikum Non Inge ...
ReplyDeleteSaya yakin bahwa cinta tulus dan kasih sayang yang dicurahkan kedua orang tua Non adalah tulus ikhlas banhkan mungkin jauh lebih indah dari orang tua kandung.
Maka akan lebih indah lagi kalao non inge mengabaikan jati diri yang dimaksud. Karena rasa cinta kasih seringkali berada diatas garis keturunan darah
semoga kontesnya menang ya non
wah.. jadi keinget waktu masih sekolah dulu///
ReplyDeleteSaya juga belum mengenali diri saya seutuhnya.. Salam kawan posting yang bagus.
ReplyDeletemensyukuri kenyataan pahit itu susah, dan mbak mau mensyukurinya, salut aku ^^
ReplyDeletesama sekali engga kebayang kalo aku ada di posisi kamu mba,, >.<
ReplyDeleteapa aku bisa sekuat kamu???
anyway, jadi pernikahannya kapan? hehe
baru tau kisah hidup nya mbak Inge...
ReplyDeletealhamdulillah dikelilingi keluarga yg sangat sayang sama kita ya mbak....
tenang aja mbak, yang jelas kasih sayang mereka yang membesarkan anda mbak....
ReplyDeletebersyukurlah
bersyukurlah mbak
ReplyDeletesaya terharu membacanya. tapi saya salut dengan mbak inge yang selalu bersyukur pada Allah. Semangat menjalani hidup dan selalu ceria...
ReplyDeletesalam,
ica
iyalah mba kan jurinya jadi pasti cuma direstui ngga terdaftar dalam kontes heehee
ReplyDeletehmmmm...., menerima dengan apa adanya sesuai dengan yang sudah tersurat dan tersirat. insya Allah akan mendapatkan kebahagian keLak, seperti yang sudah Mbak Inge rasakan sekarang.
ReplyDeletesiapapun beLiau, tentunya menyayangi dan mengasihi dengan setuLus hati. hanya garisnya saja yang berbeda.
@ narti
ReplyDeletemakasi mba' ^^
@ sda
semua pasti terjadi karena memang itu yang terbaik ^^
@ Sang Cerpenis bercerita
yup, bersyukur itu yang memang harus selalu dilakukan yah mba'...
@ NURA
yup bunda, banyak yang memang sepertinya masih mencari jati diri ^^
@ Rizky2009
wah, sampe kangen yah kalo nggak dimarahin >.<
@ aaSlamDunk
amiiin, makasi ^^
@ rezKY p-RA-tama
ayoooo... ikutan ^^
@ Hendriawanz
jadi apa mas???
amiiin makasi ^^
@ budiarnaya
yup, mari bersyukur ^^
@ Abdul Malyk
pasti donk... semangat ^^/
@ fawaz
salam kenal juga ^^
@ Lozz Akbar
yup, pasti ada hal baik dibalik semuanya ^^
@ Ari
wah pertanyaan itu belum dech >.<
@ Muhammad Chandra
semoga segera menemukan ^^
@ DenBaGas
ALHAMDULILLAAAAAAAAH ^^
@ kira
bukti DNA dulu tak sempat terpikirkan karena saya taunya waktu SMP... dan sepertinya memang nggak perlu ^^ karena memang itu nyatanya ^^
@ Bumi Al Fattah
yup, berada dalam naungan cinta ALLAH itu yang harus diyakini ^^
@ Common Cyber
yup, dan sekarang mengucap alhamdulillah ^^
@ Dhana/戴安娜
yup, makasi ^^
@ Aulawi Ahmad
ReplyDeletehahaha kaya' sinetron yah >.<
@ Diary Osi
amiiiin... makasi mba' Osi (hug hug)
@ albertus goentoer tjahjadi
yup, selalu bersyukur... makasi Om...
@ Facemot
he he... coba ntar mampir ^^
@ fb
yup, bener kisah ku... dan belum ketemu karena ternyata bapak sudah meninggal dan ibu sudah pindah dari rumah sebelumnya dan susah untuk ditelusuri, dan jika memang bisa bertemu pasti nanti ALLAH tunjukkan jalanNYa ^^
@ kesehaRian Ra-koen
makasi ^^
@ Sapi Jantan
wa'alaikumsalam... mungkin bukan mengabaikan hanya saja menerima dan terus berusaha... tanpa harus meninggalkan orang tua yang sudah merawat... makasi ^^
@ Ari Purwoko
ada apa waktu sekolah???
@ Lilis
makasi dah mampir ^^
@ Clara Canceriana
alhamdulillah.... ^^ makasi mba'...
@ kristiyana shinta
pernikahannya sudaaaah ^^
@ riesta
iya mba'... alhamdulillah ^^
@ helmy
yup, selalu bersyukur ^^
@ ica puspita
makasi ica ^^
@ Celotehan aku bukan jurinya tapi sponsor tapi sekarang udah nggak :)
@ Om Rame
insyaALLAH Om... bahagia adalah akhir yang bagi aku dijanjikan olehNya ^^ untuk setiap umatnya... hanya saja mampu atau nggak kita bertahan dan bersabar ^^
aku juga yakin siapapun mereka *orang tua kandung* mereka punya alasan tersendiri dan semua pasti karena rasa cinta mereka kepadaku ^^
Link anda dipasang di blog saya & tolong pasang link saya di blog anda
ReplyDeleteTugas telah mengantar saya kesini sekaligus melakukan penilaian artikel KUMAT.
ReplyDeleteArtikelnya sudah dicatat di Buku Besar Yuri KUMAT
Salam hangat dan sukses selalu.
Semoga menang dan sukses selalu.
ReplyDeleteSelamat atas kemenangannya kak..!!
ReplyDeleteMantap...
Semoga sukses slalu..
Wah selamat ya udah menang :)
ReplyDeleteselamat yaa inge artielnya masuk juara kategori khusus..salam kenal inge,,,^^
ReplyDeleteSelamat ya mbak, telah menjadi juara KUMAT kategori khusus.
ReplyDeleteHallo mbak Inge, selamat ya atas kemenangannya :)
ReplyDeleteUntunglah Inge selalu berpikir positif. Selamat ya mendapat Papi dan Mami yang menyayangi Inge dengan tulus.
ReplyDeleteSalam kenal yaa :D
selamat atas kemenanganya...cerita yang menginspirasi. tetap semangat semoga selalu bahagia....salam kenal.
ReplyDeletewow..wow..wow... pantesan jadi juara di kumat..dasyat...
ReplyDeletembak inge, jadi bagaimana akhir cerita ini? maksud saya cerita nasib pertanyaan tersebut? apakah sudah terjawab???
Wow benar2 sesuai dengan judul kemenangannya.. tapi lebih berani lagi kalau ngomong dengan ortu.. ya nanti deh pasti ada waktunya.. mungkin.. pas tanggungjawab ortu sudah selesai alias kamu sudah menikah dan tanggungjawab jadi di suami mu ya kan?
ReplyDeletePasti ada masanya..