Semua itu tentang rindu, yang datangnya seperti tak pernah aku undang tapi ia selalu memenuhi hari dan semakin coba mengenyahkannya, yang ada ia seakan menjadi bola salju yang menggelinding semakin membesar memenuhi diri hingga yang tersisa adalah sesak yang teramat sangat. Dan semua itu juga menjadi semakin menyesakkan ketika ada andil dari sakit hati yang entah mengapa tercipta begitu saja, tanpa bisa dicegah karena sebuah perilaku yang tak dapat ditolak, mau tak mau harus diterima.
Ketika rindu dan sakit hati ini memenuhi relung hati, maka aku hanya dapat mengusir rinduku dengan memandangmu dari jauh. Itu cukup. Dengan mengetahui bahwa kau baik-baik saja, walau aku tak lagi tau definisi baik-baik saja hanya dengan memandangmu dari kejauhan. Mungkin dirimu sedang merasakan galau yang sama seperti yang aku rasakan, atau mungkin kau sedang menutupi sakitmu dengan hanya duduk berteman koran dan secangkir kopi. Tapi, sekali lagi aku memutuskan untuk hanya melihatmu dari kejauhan.
Sedikit lega masih dapat melihatmu, mengetahui dirimu "mungkin" baik-baik saja, dan yang pasti aku selalu mendoakan dirimu agar selalu baik-baik saja. Menjadi dirimu yang terbaik disetiap perjalananmu. Walau ya, aku tak lagi mampu merekam semua perjalananmu.
Mungkin nanti, akhirnya aku dapat menuntaskan rinduku dan mengubur dalam-dalam rasa sakit hatiku dan berlari padamu, memelukmu. Ya, mungkin nanti. Entah kapan.
= kangen nulis fiksi dan akhirnya jadi fiksi yang diatas karena baca fiksi lama, sedikit mirip tapi pasti beda :) =
No comments:
Post a Comment
makaci udah mampir di CyBer dReaM bOx
berbagi yukz, lewat komentar ^^
*moderasi dulu yah :p*
happy blogging ^^
no SPAM yak >.<
have a nice day everydaaaaaay ^^