Hoaaaaaaam... duuuuuuuh kenapa udara akhir-akhir ini begitu mendukung rasa malas ya. Dingin yang tidak seperti biasanya, belum lagi hujan dan angin, sepertinya mendukung banget untuk bermalas-malasan meringkuk dibawah selimut :))
Sahabat narablog, sepertinya juga banyak yang lagi males yah (hasil baca komentar posting kemaren nie :p) Hayo hayo...... semangaaaaat #ngulet-terus-meluk-guling-lagi!
Okay, akan menulis apa Inge sekarang??
Hmmm... mikir... mikir... ngelamun... erm... bengong... hikz... kenapa mesti diawali dengan tidak ada ide sieeeeee >,< #pasti-pada-kasih-lirikan-silet-nie
Ah, cerita tentang buku yang kemaren aku baca aja, menjadi salah satu buku favorit ku yang baru. Buku dengan judul AI, bukan tentang Artifisial Intelegen #doooooh-jadi-keinget-skripsiku
Bukan... buku ini bukan buku pelajaran, apalagi bahan skripsi >,< ini novel dan masih tentang cecintaan :)) dan sudah aku review sedikit di bacaan inge :)
Lantas apa hubungannya dengan judul "jangan dibandingkan"??
Nah, ada salah satu percakapan yang aku suka di buku ini dari sekian banyak hal yang awalnya sepertinya nggak akan aku temukan tapi dapet banget di bagian menjelang akhir :)
Ini dia sedikit kutipannya dan sedikit aku edit (biar kalo udah baca review dan posting ini nggak terlalu spoiler yah, tp bikin makin penasaran!!)
"Pernahkah kau kehilangan orang yang kau sayangi karena meninggal?"
"Setidaknya kau kehilangannya dalam keadaan bahagia. Kau tahu dia mencintaimu bahkan sampai pada detik akhir. Aku kehilangan seseorang karena dia tidak mencintaiku. Aku melihatnya setiap hari, tapi dia tidak bisa mencintaiku. Menurutmu mana yang lebih menyakitkan?"
Yup, setelah baca bagian itu aku berhenti membaca, sejenak. Bisa kah kedua hal itu dibandingkan?
Aku pernah mendapati percakapan seperti itu disalah satu film, erm Letters To Juliet. Yang satu kehilangan orang yang dicintai karena meninggal, jadi mau tak mau ia harus menerima. Sedang yang lainnya ditinggalkan orang yang dicintai karena ia memang ditinggalkan, karena orang yang dicintai itu memilih pergi dan meninggalkannya.
Aku juga pernah membaca, kalau tidak salah disalah satu posting Jeunglala. Mba' Lala pernah menuliskan bahwa ia pernah berkata pada temannya bahwa mungkin lebih mudah ketika ditinggalkan dengan persiapan, saat itu teman mba' Lala kehilangan salah seorang tuanya, meninggal karena sakit. Dan teman mba' Lala seperti telah mengerti bahwa mungkin dalam waktu dekat orang yang mereka cintai akan meninggal. Tidak seperti mba' Lala yang harus kehilangan orang yang dicintainya dengan tiba-tiba sehingga mba' Lala seperti tidak memiliki persiapan untuk merasa kehilangan.
Tapi, benarkah semua itu bisa dibandingkan??
Jika aku yang diminta menjawab adalah TIDAK.
Setiap kehilangan itu entah bagaimana memberikan rasa sakit tersendiri, dalam bentuk berbeda pada setiap orang yang mengalaminya. Itu menurutku.
Bahkan ketika kau pernah mengalaminya berturut-turut maka akankah rasa sakit itu akan tiba-tiba tidak lagi datang karena ternyata kau sudah terbiasa menghadapinya? Mungkin yang ada hanya bagaimana kau semakin pintar menyikapi rasa sakit itu yang membuat seakan rasa sakit itu tak ada lagi.
Seseorang pernah berkata, kau pernah mengalami hal yang lebih berat dibandingkan kehilangan yang sekarang ini, maka harusnya kau bisa menghadapinya.
Ah, akankah semudah itu menjalani sebuah kehilangan? Kehilangan bagaimanapun bentuknya ia tetap menorehkan luka tersendiri, mungkin luka baru atau memperdalam luka yang pernah ada.
Jadi rasanya tak bijak membandingkan rasa sakit yang dirasakan pada sebuah kehilangan. Jangan pernah membandingkan rasa sakit itu. Hanya satu yang pasti... bahwa dengan adanya kehilangan kita harus bisa menghargai apa yang kita miliki sekarang, apapun itu, walau hanya sebuah kenangan pahit. Karena ya... tak ada yang sia-sia dari apa yang terjadi, ketika kita bisa mengambil hikmah dari semuanya. :)
pokoknya yang namanya kehilangan pasti ngga enak ya mbak.. contohnya kehilangan henpon (bikin traumaaa!! >.<)
ReplyDeleteeh tetep ngga bisa dibandingkan ya? xixixi
aseeekk pertamaaaksss
ReplyDeleteapapun yang hilang,biasanya ada penggantinya ^^
ReplyDeletetu sih kejadian sama aku Mba...
Bener banget mbak setiap kehilangan selalu punya rasa tersendiri, baik itu kehilangan barang ataupun seseorang yg kita sayangi..
ReplyDeletetapi kuncinya setiap kehilangan sesuatu kita harus ikhlas ya mbak, biar rasanya nggak sakit2 amat, apapun yg kita punya ini kan cuma titipan ya jadi bukan mutlak punya kita..
Memang tidak bisa dibandingkan tapi saya mau buat perumpamaan sedikit. Seandainya Mba Inge mempunyai sebuah cincin yang Mba anggap paling berharga, tiba2 cincin itu jatuh disela2 penutup got, cincin itu masih kelihatan tapi Mba tidak bisa meraihnya atau mengambilnya ( itu perumpamaan buat orang yang dicintai tapi memilih pergi ). Atau cincin itu jatuh dalam got dan langsung lenyap tak kelihatan karena terbawa arus air got yang deras ( ini perumpamaan jika orang kita cintai meninggal ). Nah...sekarang bagaimana perasaan Mba Inge saat menghadapi kedua situasi itu ?
ReplyDeleteSetiap orang pasti pernah merasa kehilangan. Kehilangan itu rasanya menyakitkan dan menyedihkan :(
ReplyDeletekalau kehilangan barang mungkin masih pantas untuk disesali, tapi kalau kehilangan orang karena meninggal, sudah sepantasnya kita kembalikan segalanya kepada Yang Mahakuasa, yang menentukan hidup dan matinya manusia...
ReplyDelete@ Bang Pendi :
ReplyDeletesedikit susah jika mengumpamakan orang dengan barang :)
cincin yang jatuh mungkin juga karena keteledoran kita, orang meninggalkan kitapun mungkin juga karena keteledoran kita, tapi ada yg mendasar yang berbeda, orang yang meninggalkan kita karena ia harus berpulang, maka orang itu sendiri seakan sudah tidak memiliki pilihan lain untuk meninggalkan kita, berbeda dengan orang yang memang ingin meninggalkan kita karena itulah pilihannya...
kadang akan ada yang berkata : "perjuangkan apa yang ingin kau miliki", tapi juga ada yang berkata : "kadang melepaskan itulah yang terbaik" dan kapan kita harus berhenti untuk memperjuangkan, mungkin masing2 kitalah yang tau :)
kata-katanya bijak banget jeng...
ReplyDeleteaku suka...dan terus belajar untuk bisa menerima saat kehilangan.
sifat seseorang yg berbeda, tentu akan berbeda pula dalam menyikapi arti kehilangan.
ReplyDeleteketika kehilangan pasti sedih.
ReplyDeletetapi bukan berarti berlarut-larut dalam kesedihan.
itulah perjalanan hidup. :)
iya serba relatif jika membandingkan masalah perasaan...kondisi jiwa, karakter manusia berbeda semua..jadi jangan dibandingkan....
ReplyDeleteSemua Yg berasal dr ketiadaan kemudian menjadi ada,,,pasti akan kembali menjadi tiada,..!!!
ReplyDeletesaya juga males nulis gara2 koneksi kacau T_T
ReplyDeletebtw. makasih sudah backlink
bacaanmu keren2 nge tapi koq ya aku lom pernah punya yang itu
ReplyDelete*mau hunting*
Kalo udah kehilangan, ya udah, hilang.... Gak bisa diapa-apain lagi.... TT__TT
ReplyDeleteBetul, kita mesti mengehargai apa yang ada saat ini, sebelum saatnya kita harus kehilangan... karena yang hilang itu tak akan pernah kembali, meskipun pasti terganti.. :)
ReplyDeleteSaya sudah berulang kehilangan (orang yg ku kasihi).Memang sungguh sangat menyakitkan.Tapi keyakinan pasti "ada hikmah positif di balik kesakitan"akan terlupakan semua kesakitan.Lagi-lagi be positif thing memang the best for self,dear hehe.
ReplyDeleteberharap gak ada yang hilang dari hidup kita, soalnya sakit.... :D
ReplyDeletesalam inge..lama tidak kedengaran berita =]
ReplyDeleteapapun kehilangan pasti tidak enak,tapi hikmah kehilangan juga luar biasa jika kita bisa menggalinya... :)
ReplyDeletenice post inge :)
Kalau pinjem lagunya Letto, "rasa kehilangan itu akan ada jika kau pernah merasa memilikinya..." :)
ReplyDeleteYang penting bisa mengambil hikmahnya... :)
iya, memang setiap kehilangan itu pasti sakit. besar kecilnya rasa sakit itu, mana bisa orang lain mengerti, makanya gak bisa dibandingkan dengan yang dialami orang lain.
ReplyDeletedengan adanya kehilangan kita harus bisa menghargai apa yang kita miliki sekarang, apapun itu, walau hanya sebuah kenangan pahit
ReplyDeleteboleh pinjam y kata2nya,..lama tak brkunjung tambah keren aj,...
Aku juga baru banget kehilangan teman, bukan hanya pedih tapi sakit rasanya mengalami hal itu.
ReplyDelete"Setidaknya kau kehilangannya dalam keadaan bahagia. Kau tahu dia mencintaimu bahkan sampai pada detik akhir. Aku kehilangan seseorang karena dia tidak mencintaiku. Aku melihatnya setiap hari, tapi dia tidak bisa mencintaiku. Menurutmu mana yang lebih menyakitkan?"
ReplyDeleteSuka sekali dengan paragraf yg ini, betul berpisah dalam keadaan salling mencintai terasa lebih menghibur drpada bisa melihatnya tp dia tdk bisa mencintai kita. :)
bgmnpun caranya, kehilangan tetaplah suatu hal yg menyedihkan. tp kehilangan keikhlasan utk mnerima kenyataan, itu yg plg menyedihkan. yuk sama2 blajar lbh ikhlas.
ReplyDeleteOmong2 bicara tentang kehilangan... hari ini aku dikejutkan dengan meninggalnya Aji Massaid. Dalam usia yg masih muda dan dalam kondisi fisik sesehat itu, tentu saja istrinya sangat shock dan kehilangan.
ReplyDeleteSeringkali orang baru menyadari sesuatu itu berharga setelah kehilangannya ya...? Semoga kita tak seperti itu deh... :D
ReplyDeleteShasa gak pengen kehilangan... pasti sedih banget.
ReplyDeleteSemoga gak males lagi ya tante....
ReplyDeletebanyak yang bilang : kadang kamu baru merasakan betapa berharganya sesuatu itu kalo setelah kehilangan..
ReplyDeletetapi nggak juga sih, nggak ilang pun kadang bisa ngerasa sedih. apalagi yang namanya makhluk bernyawa, gitu udah loose contact aja.. kadang ngerasa sedih..#lah koq curhat dewe
back to topik.. ya, kedua hal itu emang nggak bisa dibandingkan!. Beda kasus soalnya, beda rasanya juga..
ngomongin males hehe ak jg mang lg males bgt nulis skrg :p
ReplyDeleteditinggalkan orang yang dicintai dan mencintai kita huhu pasti sedih banget :'(
Kehilangan seseorang yang kita cintai tidak memalukan dibandingkan kita kehilangan harga diri kita....
ReplyDeleteIntinya kalau di tinggal orang yang sangat di cintai dengan perisapan atau tidak tentunya akan sngat merasakan kehilangan sosok itu :(
ReplyDeleteSalam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan
kadang memang kita harus merasa kehilangan dulu supaya tau bagaimana berharaganya.
ReplyDeletesalam kenal:)
disana lagi musim ujan ya ngee???
ReplyDeleted Bdg lagi jarang ujan tapi brasa musim gugur coz ujannya ganti sama daun kering hihihi
aihh udah skripsi iaa,,,
jadi keinget lagi penyesalan masuk kampus bonafid but susah dapet nilai waaaaaa
seangktanQ br 10%an yang mo lu2s,dan apesnya aq tidak termasuk dr 10% itu hahay
kehilangan emang g enak bgt n kek'y paling dibenci smw org :(
kya aq yg nyesel krn khilangan masa awal2 kul yg malah dipake bwt maen2,jd gbs on time lu2snya whaaa,
tp lbh baik corrected kan drpd tdk sm s'x hehe
ttp samngat y ngeee!!sukses skripsinya yaaa!!smoga saya cepat menyusulmu amieennn ya allah =D
setiap hal memiliki sesuatu yg unik, disitulah kita memilih. Jika yg kita sayang itu tiada maka saat perjalanan hidup berlalu akan menemukan yg mungkin lebih baik lagi. Jangan dibanding-bandingkan ya nak, tetap semangat.
ReplyDeletesaya yakin semua orang ga ingin kehilangan. tapi semua itu tidak bisa dihindari. semua pasti ada hikmah.
ReplyDeleteitulah rahasia Allah..
bukan males inge..
ReplyDeletetapi di tengah hutan gini sinyal susah banget. kalo mau posting aja ngetiknya susah payah di hape. pas mau klik kirim harus naek pohon dulu biar dapet sinyal. hiks...