Pages

Wednesday, June 29, 2011

Menghasilkan produk unggulan

Produk unggulan, memang biasa digunakan untuk menunjukkan suatu hasil dari usaha yang bisa dikatakan lebih baik daripada produk yang lain. Produk yang memiliki kelebihan daripada yang lain. Bisa dikatakan, jika berhadapan dengan kata-kata "produk unggulan" langsung yang terlintas adalah barang. Tetapi apa iya cuman barang?

Mungkin masih banyak lagi hal yang bisa dikatakan sebagai produk unggulan, misalnya postingan di blog, bisa menjadi produk unggulan tersendiri kan? Tetapi yang aku pengen bahas bukan produk yang ada di blog sie, tapi produk yang lain. Produk unggulan yang pengen aku bahas yaitu : anak ^^

Memang sedikit aneh kalau mengatakan anak sebagai sebuah produk, tapi anak kan juga merupakan hasil usaha :))

Dalam sebuah negara, seperti Indonesia misalnya, sumber daya alam yang begitu banyak akhirnya bisa menghasilkan banyak sekali produk unggulan yang pasti akan menguntungkan. Tetapi sekaya apapun sebuah negara, tanpa sumber daya manusia yang mumpuni maka hal itu akan menjadi suatu yang sia-sia. Maka dari itu diperlukan juga produk berlabel Sumber Daya Manusia yang juga unggulan.

Saat sedang mengandung seperti ini, kadang ada rasa was-was... apakah nanti aku bisa menjadi seorang ibu yang baik... yang bisa mendidik calon anak nanti yang bisa berguna, bukan hanya untuk dirinya sendiri dan keluarga tapi juga untuk orang lain. Bisakan nanti menghasilkan produk unggulan?? Hehehe... Doakan yaaaaaa ^^

Halah, ujung-ujungnya kok curhat >,< ndak apalah ya.... demi ikut ajang "ADUK" yang diadakan Pakdhe Cholik. Dengan keyword "produk unggulan" ^^

Monday, June 27, 2011

Lonjak-lonjak ^^

Aaaaah... udah nggak sabar pengen cerita tentang BabyZi :) nunggu awal bulan kok lama yah... :p #selama nunggu gajian wkwkwkwk# Ya udah lah cerita sekarang aja, kebetulan juga inet bersahabat :D

Selama mengandung sampai memasuki bulan ke 6 banyak hal yang bikin sedikit kaget, seneng, deg-degan... tapi yang pasti semuanya berakhir dengan ucapan syukur Alhamdulillah.

Mengandung dan berada jauh dari keluarga itu menjadi tantangan tersendiri, walau juga banyak enaknya :) Seperti bermain eksperimen... #byuuuuh... anak kok dibuat eksperimen# Banyak hal harus dipelajari sendiri, jadi sering browsing tentang kehamilan... kalo ada yang nggak tau gitu langsung searching, tanyanya ama mbah Google :) Walau memang sering dapet masukan dari tetangga juga keluarga yang kebetulan iseng chatting atau smsan, tp nggak tau kenapa kalau ada masalah itu berusaha dipecahin sendiri dulu, kalau udah mentok... baru tanya-tanya :)

Sedikit enaknya mungkin akhirnya nggak terlalu banyak pantangan... makan bisa apa aja, asal sehat... ini bisa bilang enak karena dapet cerita dari temen yang hamil dan ikut orang tua, duuuuuh... makan rasanya dibatasi... makanan A nggak boleh, minum B nggak boleh... lah aku mah hajar ajah, selagi belum ada pantangan dari ibu bidan :D

Alhamdulillah juga BabyZi atau mungkin lebih ke aku ya... nggak terlalu rewel masalah makanan. Apa aja mau, dan nggak terlalu banyak pengennya. Kalaupun pengen masih bisa tau diri lah... kalo pas suami belum gajian ya... sabar dulu, nggak ngotot :) Kadang kasihan juga sama temen yang cerita sampe nggak suka makan nasi, dan suka mual kalo makan. Aku sie nggak terlalu maksa dia makan karena aku juga nggak tau susahnya dia berusaha buat tetep jaga konsumsi makanan bergizi sedang dia sendiri nggak mood makan :( Alhamdulillah pokoknya kehamilan pertama ini nggak terlalu rewel, walau kata suami akunya sedikit manja :))

Kemaren-kemaren gerakan BabyZi dianggap gerakan biasa aja, ya... kan nggak tau aktivitasnya ngapain didalem perut :D eh... ternyata ada maksud-maksud tertentu juga loh disetiap gerakannya. Dan kadang akhirnya mikir, gerakan BabyZi kenapa yaaaa.... :D

Misal kalau akunya keasyikan baca buku atau nonton TV sampai lupa kalo udah waktu makan, nah BabyZi bakal lonjak-lonjak loh dalem perut... pokoknya dalam posisi apa aja selalu nyundul-nyundul :D kalo udah makan, biasanya masih sedikit aktif tapi terus diem :) menurut perkembangan janin masa kehamilan sekarang ini emang Baby dah punya jadwal tidur :)

Tapi kadang masih bingung, gerakan BabyZi ini pengennya apa yaaaah... atau kenapa yaaaah... apalagi kalau misal diluar kebiasaan :D tapi it's so fuuuuun :)

Yang lucu kalo pas dibacain dongeng... BabyZi ini diem, aku kira udah tidur kali ya... eh ternyata... begitu aku nggak baca lagi eh... dia gerak gitu... mungkin dia diem karena nyimak yah :D

Kemaren sempat ke gramedia, cuman bentar karena udah nggak betah berdiri lama :)) dan yang disambangi bukan rak novel tapi bagian dongeng dan bacaan anak... byuuuuuuh... mahal-mahal cyiiiin bukunya... Selama ini aku baca dongeng hasil searching di Google, tp kepengen juga punya yang bentuk buku... tapi karena mahal... eh kepikiran buat sendiri... seru kali yah... bikin buku berisi dongeng dan ntar buat BabyZi kalo udah mulai bisa baca :)

Doakan yah, semoga buku dongengnya selesai sebelum BabyZi lahir :)

Friday, June 24, 2011

Simpati(?)

Ternyata kangen untuk update setiap hari itu ada juga yah :) kemaren sempet pengen mengulang lagi kegiatan update tiap hari, tapiiiii sekali lagi terbentur rasa malas dan sinyal yang benar-benar menguji kesabaran -_-“

Jadi ya, mending lah sekarang udah mulai update lagi walau sekali lagi mungkin hanya seminggu sekali --" dan isinya hal-hal yang tetep aja sie dari dulu, nggak penting :))

Tadinya mau cerita tentang tingkah polah BabyZi yang terbaru :D tapi kan niatnya sebulan sekali, tapi emang loh… banyak hal yang ternyata sangat amat menarik yang pengen di share disini :p tapi entar lah ya mungkin awal bulan depan aja :D

Sekarang lagi pengen nulis tentang sharing secara nggak sengaja sama anyin, melalui jejaring yang namanya twitter. Kenapa aku bilang secara nggak sengaja, karena aku awalnya cuman maen samber aja dari twit yang dibuat anyin pagi itu, dan akhirnya tercipta sedikit “percakapan” dan sama anyin dibilang sebagai sharing indah di pagi hari :)

Twit anyin itu mungkin intinya tentang “Kepada siapa kita bisa share masalah kita?”
Pendapat dari anyin : bahwa orang yang terbaik yang mengerti pahitnya hidup kita adalah orang yang juga mengalami kepahitan yang sama. Orang yang hidupnya bahagia-bahagia saja biasanya akan salah tanggap atau menilai kita dengan salah, egois. Pengennya dimengeri tapi nggak mau mengerti. Mereka biasanya melupakan fakta bahwa mereka nggak tau rasanya terjatuh telak, jadi jangan berharap banyak untuk bisa sharing beban kita kepada orang ini.” #to Anyin : tolong ralat kalau ada yang salah yah -_-?#

Dan aku awalnya manggut-manggut aja sie :) dan kemudian nge-reply : kadang ada juga yang mencoba bersimpati tapi dengan cara yang salah :)

Memang nggak mudah berbagi tentang apa yang sedang kita rasakan pada orang lain, karena belum tentu mereka akan benar-benar mampu merasakan apa yang sedang kita rasakan, walau pasti ada beberapa orang yang bilang “aku ngerti kok apa yang kamu rasakan” Aku sendiri bahkan kadang nggak akan percaya kalau ada orang yang bilang gitu, walau mungkin aku sendiri tau dia pernah merasakan keadaan yang jauh beda dengan yang aku alami, tapiiiii tetep situasi berbeda, keadaan berbeda daaaaaan sekarang ama dulu itu jelas berbeda :)

Aku membaca satu buku, judul “Remember When” #eh, jadi keinget belum buat reviewnya -_-”# dan disitu sepertinya ada hal yang bisa menggambarkan tentang apa yang sedang aku tulis.

Seorang anak laki-laki kehilangan ibunya, dan ia merasakan kehilangan yang amat sangat. Rasa kehilangan yang baginya tidak akan ada yang bisa mengerti bahkan sahabat-sahabat terdekatnya, bahkan pacarnya sekalipun. Ia justru tersiksa berada didekat mereka, bukan karena ia masih merasa kehilangan tetapi justru karena perhatian dari mereka, tatapan yang memandang dengan rasa kasihan, khawatir, dan bersimpati. Dia justru merasa tersiksa oleh semua itu.

Ia justru merasa tersiksa dengan semua itu, dan ia lebih bisa dekat dengan seseorang yang memperlakukannya dengan biasa saja, tanpa tatapan yang berbeda, bahkan mungkin ia mendapati bahwa orang tersebut juga merasakan apa yang ia rasakan tanpa harus bilang secara langsung. Ia hanya merasakan itu dari tatapan yang juga memiliki kekosongan yang sama karena memang ya… orang itu pernah mengalami kehilangan yang sama dengan dirinya.

Satu hal yang bisa aku ambil dari sharing sama anyin itu, yaitu selain kita emang harus pinter cari orang yang bisa menjadi temen sharing tentang permasalahan kita, tentang perasaan kita, disitu kita juga belajar bagaimana menjadi teman yang baik bagi orang lain yang sedang menghadapi masalah :)

Menempatkan diri pada posisi orang lain memang tidak mudah, tapi dengan mencoba terlalu peduli kadang juga bukan pilihan yang baik. Bahkan ada saatnya dimana kita lebih baik menjauh saat ada sahabat yang sedang tertimpa masalah, hanya pastikan kita tetap ada #nah looooh, mbulet kaaaan :p# Saat seseorang membutuhkan kita, hanya perlu kita pastikan bahwa ketika ia membutuhkan kita, kita ada untuk dia. :D

Thx Anyiiiiin, jadi punya bahan update nie :)

Wednesday, June 22, 2011

Satu peringatan indah.

Peringatan, jika mendengar kata itu maka satu hal yang teringat adalah hari-hari atau tanggal penting suatu kejadian, entah itu yang berkaitan langsung dengan diri atau yang tidak langsung. Seperti misal peringatan hari lahir, peringatan hari pernikahan, peringatan hari kemerdekaan.

Peringatan juga memiliki arti sebagai teguran atau nasihat. Secara umum, peringatan memang berhubungan dengan waktu, tapi lebih tepatnya suatu kejadian. Bisa saja kita tidak ingat kapan kejadian itu berlangsung tetapi kejadian itu bergitu berkesan sehingga membuat kita selalu teringat, maka jika tidak ingat tanggal kejadian apakah maka tidak dapat memperingatinya sebagai peringatan tertentu?

Banyak hal terjadi, dan menjadi sebuah peringatan seiring berjalannya waktu. Dan tak semua itu dapat dengan jelas kapan terjadinya, tapi ia begitu berarti sehingga setiap mengingatnya seakan itu menjadi peringatan tersendiri.

Seperti ketika suatu malam aku karena sedang tidak enak badan tidur dengan ibuku, dan mendapatinya tengah malam ia berdoa dan menangis. Samar-samar aku mendengar banyak nama ia sebut dalam doanya, salah satunya aku, dan ketika isaknya yang ia tahan semakin terdengar yaitu ketika ia berdoa untuk bapak. Begitu tulus pintanya ditengah isak tangisnya, walau aku tau mungkin tak pernah ada orang lain yang akan tau tentang ini. Tapi saat itu, seakan menjadi peringatan untukku, bahwa cinta yang tulus tak perlu diumbar, kadang dalam sebuah doa ditengah malam untuk orang yang telah begitu menyakiti kita, itu lebih dari segalanya.

Itu adalah salah satu peringatan indah secara tak langsung dari ibuku. Membenci akan membuat kita semakin terluka, tapi dengan memaafkan dan mendoakan membuat kita lebih tenang menjalani hari esok. Hal yang mungkin sederhana tetapi tinggal bagaimana kita mengambil hikmah dari semua yang terjadi. :)

Alhamdulillah, terima kasih ibu untuk peringatan indahmu.


Artikel ini diikutkan dalam Acara Satu Kata

Monday, June 20, 2011

sebuah pilihan

merubah pola pikir atau sebuah cara pandang itu gampang-gampang susah dan susah-susah gampang :) karena akan sering membentur pada sisi egoisme diri, atau gengsi atau mungkin sisi difensif terhadap luka, karena tak ada kan orang yang ingin terluka :D

pernah tau kata-kata ini?

- cinta tak harus memiliki
atau
- cinta bukanlah cinta, sebelum kau mampu untuk melepasnya pergi
atau
- jika kamu mencintainya, kamu akan ikut berbahagia ketika melihatnya bahagia walau mungkin bukan dirimu yang berada disisinya
atau yang paling jamak / sering didengar
- kalau jodoh... pasti nggak akan kemana :s

mungkin, kalimat diatas ada benarnya, tetapi kadang bagiku itu hanya sebuah rangkai kata penghiburan saat hati mulai terluka karena cinta yang ternyata bertepuk sebelah tangan :p

dan baru-baru ini juga mendapati kalimat senada tetapi sedikit berbeda :

- ketika cinta berorientasi pada keinginan untuk memberi (kasih sayang) maka perih luka karena cinta yang tak terbalas akan lebih mudah diminimalisir tetapi ketika cinta berorientasi pada keinginan untuk memiliki, maka pada akhirnya hanya perih luka yang akan didapatkan (dari salah satu status MT, dng sedikit aku edit)

memang sie, bagi semua orang cinta yang indah adalah ketika kita dicintai oleh orang yang juga kita cintai - ada sebuah timbal balik :)

tapi ketika ada pertanyaan : mana yang lebih penting, mencintai atau dicintai?

dulu, aku pernah memberikan pilihan... dicintai

dengan alasan, ketika kita dicintai kita bisa memaksa diri kita untuk belajar membalas cinta itu

sedang jika mencintai, kita tidak bisa memaksa orang lain untuk membalas cinta kita :s

dan pertanyaan baru muncul dari jawabanku itu :
menerima cinta yang ditawarkan/diberikan, tetapi tak ada cinta yang juga seharusnya diberikan pada ia yang mencintai kita, apakah itu adil?

mendapati seseorang berpura-pura mencintai kita (sepertinya) jauh lebih menyakitkan daripada cinta kita yang ditolak
karena itu bukan cinta, tetapi rasa kasihan

nah, disini kita harus tanya ama diri kita
apa yang sebenarnya kita inginkan?
cinta? atau balasan cinta?

perbedaannya sedikit memang, tp sebenarnya sangat beda besar maknanya

mungkin ada yang berkata "hidup, akan berwarna dengan cinta"
sepertinya ada yang harus ada ralat sedikit dari pernyataan itu
"hidup akan berwarna jika cinta terbalaskan" :p

pemikiran kita selama ini sebenarnya adalah bahwa ternyata yang selama ini kita inginkan adalah balasan cinta, karena cinta itu sendiri sebenarnya sudah kita miliki... dan keinginan kita selanjutnya adalah balasannya.

yah itu, dan sepertinya sekarang ketika harus diubah menjadi :
jika memang yang diinginkan adalah cinta
maka cinta itu sudah kita miliki
entah terbalas atau tidak
dan pilihan kita untuk mempertahankannya atau melepasnya dari diri kita
ketika cinta itu tak terbalaskan

bahwa seharusnya kebahagiaan itu telah ada karena kita memiliki cinta
bukan karena adanya balasan cinta kan?

maka kalimat ini akan tepat ketika kita sudah mengubah cara pandang
bahwa kebahagiaan ada ditangan kita, bukan ditangan ia yang kita cintai
bahagia itu pilihan kita :)

#walau emang susah sie ketika cinta tak terbalaskan#
#teteup :D#

for my friends yg masih menunggu balasan cinta :p

Friday, June 17, 2011

Sebuah kebahagiaan, itu pasti ada

Satu percakapan nggak langsung yang terjadi dengan seorang teman, melalui status yang ada di FB. Waktu itu aku menuliskan status : “kadang seminggu cuman baca satu buku, tapiiii kadang sehari bs baca satu buku...” dan seorang teman berkomentar “Puas2in skrg nge, ntar nek baby dah ada, ga ada waktu lg. Aq dah 2 mggu lum selesai 1 buku :(”

Dari komentar itu aku menanggapi… “Ya… liat aja nanti lah. Kasihan Baby nya, belum lahir udah jadi tersangka hilangnya kesenangan seorang ibu :)”

Mungkin terlihat diplomatis atau sok gimanaaaa gitu… :) itu sie yang aku rasain waktu aku baca lagi komentar ku tapi… walau begitu tetep nggak merubah apa yang aku pikirkan.

Sebenernya ini nggak sekali ada komentar semacam itu distatus yang aku buat dengan model yang nggak jauh beda. Misal, aku nyetatus “lagi leyeh-leyeh menikmati DVD drama romantis” atau “jalan-jalan di Mall, menentramkan hati walau hanya dengan windows shopping”

Selalu akan ada komentar, “Nikmati dech, sebelum anakmu lahir… bla bla bla…”

Sebelumnya aku biasa berkomentar “iyaaaa, nikmati selagi bisa yah :)” atau semacam itulah, tapi kemudian dipikir-pikir lagi… ah… kok seperti nyalahin nih bayi yang belum lahir ya, seakan dia merenggut kesenangan ibunya gitu, emang dia minta begitu. Kalo misal mau enak bisa ngapa2in bebas tanpa diganggu anak, ya jangan beranak #eh #kasarbangetyah

Dulu sebelum mengandung, dan akan menikah selalu ada yang komentar, nikmati dech masa2 lajangmu sebelum terikat dengan satu orang :)

Kenapa seakan-akan bakal ada yang terenggut dari kita ketika kita memutuskan sesuatu yang besar, seperti menikah, memiliki anak. Tapi itu kan namanya konsekuensi.

Memang benar, saat menikah pasti bakal banyak penyesuaian yang harus dihadapi, nggak bisa seenaknya nongkrong bareng temen tanpa ijin suami, nggak bisa melanglang buana seenak hati tanpa mikir pendapat suami, belom lagi kalau suami bilang JANGAN!

Tapi, kalau mikir nggak enaknya aja gimana bisa move on :)

“ketika kita kehilangan sesuatu sebenarnya mungkin tanpa kita sadari kita mendapatkan sesuatu lainnya, atau ketika kita mendapatkan sesuatu sebenarnya mungkin tanpa kita sadari kita kehilangan sesuatu lainnya”

Aku mengacu pada kalimat itu, kadang kita fokus pada apa yang sedang terjadi, dan tanpa sadar menutup diri dari hal lain yang mengiringi apa yang terjadi pada kita :)

Mungkin benar saat menikah kita akan kehilangan apa yang mungkin kita dapatkan jika kita masih melajang, dan mungkin juga benar saat kita memiliki anak kita akan kehilangan akan apa yang bisa kita lakukan pada saat sebelum punya anak. Tapiiiii… saat akhirnya menikah, pasti ada kebahagiaan lain yang kita rasakan yang juga nggak mungkin kita dapatkan saat kita masih lajang. Dan saat akhirnya memiliki anak ada kebahagiaan lain juga yang kita dapatkan dibandingkan kebahagiaan saat belum memiliki anak.

Tinggal kita fokusnya dimana, melihat kehilangannya saja, atau melihat sisi bahagianya? Ya kan?

Entah kenapa waktu baca komentar dari temenku itu, aku kok kepikiran BabyZi. Nggak mau dia seakan dipersalahkan… ih lebay kaya’nya ya… kok jadi mbayangin babyZi ngomong “aku nggak milih untuk ada dan jadi penghalang ibu untuk bahagia” iiiiih…. Jadi melow #sambilusapusapperut

Ah, udah ah… nggak usah dipikirin… babyZi pasti akan kasih kebahagiaan yang besar dalam perjalanan hidup ini :) amiiiiiin

Sunday, June 12, 2011

bermain kata lg yuk..

Kamu, kini...

disudut ini aku berdiam
menatap sudut lain, kosong
coba ciptakan sebuah bayang
kenangan

aku, kamu, pertemuan pertama kita

secangkir kopi dihadapan
temani sepi yg tercipta
aroma pekat menyeruak
aku tetap diam, menikmati
pertunjukan bernama masa lalu

beranjak
dan kopi itu tak sekalipun tersesap
layaknya dirimu, kini
sebuah bayang, terkenang tp tak tersentuh

Saturday, June 4, 2011

Lincah kok dibilang diem :D

Huwaaaaa, udah lama ya nggak update blog :D dengan alasan yang masih sama, malas -_-" tapi kalau untuk menulis sebenernya nggak malas, cuman untuk dipublish agak malas karena koneksi internet yang layaknya siput berjalan sambil kayang #lebay, ah itu kadang perlu *ditimpukin

Dan update kali ini seperti janji yang pernah dibuat, mau posting tentang kandungan :)) satu bulan sekali yang sekaligus menjadi catatan tersendiri buat BabyZi nantinya :D

Iyah, bayi dalam kandungan seharusnya belum punya nama, tapi sekarang ibunya harus sudah mulai mengajak bicara anak yang masih melungker cari kehangatan dalam perut. Jadi karena nggak enak kan manggilnya Le, atau Nduk... sedang belum di USG lagi untuk tau jenis kelamin, jadi ibunya inisiatip aja manggil BabyZi. Kenapa pake nama Zi? Karena ibunya ngebet ngasih nama anaknya harus ada unsur kata Zi :))

Minggu ini BabyZi masuk usia antara 22 - 23 week, udah gedhe :) perut semakin membuncit dan tidur kadang masih belum terbiasa dengan posisi yang sebagian besar kudu miring. Tengkurap jelas nggak boleh, telentang kalau kelamaan punggung jadi sakit :) tapi nggak apa lama-lama mulai terbiasa kok.

Selama perjalanan minggu ke 20 sampai minggu ke 22 kemaren sempet ada yang namanya khawatir. Karena banyak temen yang bilang kadang di minggu ke 20 bayi udah mulai kerasa gerakannya, sedangkan BabyZi kok sepertinya belum kerasa begerak. Minggu ke 20 sempet cemas banget, sempet tanya-tanya temen yang sudah pernah hamil, dan semua rata-rata bilang bulan ke 5 udah mulai kerasa kok tendangannya. Duuuuuh, pengen banget ngerasain tendangan BabyZi... tapi kenapa BabyZi anteng-anteng aja.

Mau periksa ke bidan, tapi kok baru juga 2 minggu USG dan hasilnya bagus semua, kondisi baik dan organ lengkap, ALHAMDULILLAH. Jadi musti sabar, mungkin karena baru pertama jadi kurang bisa ngerasain tendangannya. Dan harus selalu berpikir positif biar bayinya juga tenang, karena apa yang dirasakan ibu pasti dirasakan bayinya.

Jadi kadang kalau siang setelah sholat dan bacain Qur'an selalu ajak BabyZi bicara, dan sambil dielus-elusin gitu siapa tau akhirnya berasa.

Alhamdulillah minggu ke 22 mulai kerasa gerakan dari BabyZi, walau awalnya kurang yakin apa itu memang gerakan dari BabyZi. Dan saat akhirnya periksa ke bidan, ALHAMDULILLAH BabyZi baik-baik aja, dan hal yang paling dikangenin adalah denger detak jantung BabyZi. Selama ini cuman ngerasain denyutnya aja mulai dari yang musti nyariiiii sampe kadang diusap-usap dulu baru kerasa sampe yang tanpa perlu nyari udah kerasa banget denyutnya.

Sempat tanya kenapa kok gerakan BabyZi nggak begitu kerasa dan mulai kerasa seperti agak telat, ternyataaaaaaaa.... ini karena ibunya yang masih seneng minum es!!! hihihihi jadi malu sendiri :)

Mungkin ada yang bilang minum es bisa nyebabin bayi jadi besar dan akan susah saat melahirkan nanti, tapi ternyata bukan minum es yang menyebabkan itu tapi minuman manis/banyak makan yang manis-manis. Jadi kebiasaan makan cokelat, ice cream harus dikurangi lebih baik makan buah-buahan aja, langsung tanpa di jus, kalaupun di jus nggak usah pake gula.

Sedangkan untuk es, itu menyebabkan kulit perut ibu menjadi tebal. Ya jadi itu yang nyebabin gerakan BabyZi nggak seberapa kerasa. :D

Lebih-lebih kata bidan sepertinya bayinya aktif, karena waktu bidan mau dengerin denyutnya posisi bayi berubah-ubah jadi bidannya udah nemu terus harus nyari-nyari lagi :))

Duuuuuuh, nak... maapin ibu yah.

Alhamdulillah sekarang BabyZi sering kerasa geraknya, terlebih kalau menjelang siang diajakin tiduran sambil dengerin musik klasik atau dibacain ibu dongeng :)

Sahabat maap ya, sudah nggak pernah kasih komentar. Tapi masih berkunjung kok :D
Minta doanya saja, semoga semua lancar sampai nanti waktu melahirkan. Amiiiin :)