Aku hanya bisa tersenyum melihat kebahagiaan itu.
Entah apa yang aku rasakan sekarang, ikut bahagia atau sedikit iri?
Ia bersama anaknya, asyik membaca buku di taman.
Ah, kegemaran bacanya ternyata menurun pada anaknya.
Tak lama, kulihat seorang pria menghampiri mereka. Suaminya.
Kecupan hangat di kening, cium takzim di tangan kanan. Mereka, bahagia.
Sejenak anganku menerawang. Andai....
Tiba-tiba....
"Hai...," Ia menepuk bahuku.
Aku yang terlalu sibuk dengan anganku tak menyadari kehadirannya.
Aku masih terdiam, seakan tak siap berhadapan langsung dengannya.
Memecahkan keheninganku, ia kembali berucap, "Lama tak jumpa. Apa kabar?"
Suaranya begitu tenang dan... datar.
"Ba...baik," sedikit terbata aku menjawab, "dan kamu... tampak bahagia." kalimat terakhir itu terdengar kelu ditelingaku.
"Baguslah kalau itu yang kau lihat."
Aku sedikit bingung dengan kalimatnya itu, tapi entah mengapa, aku tak berani bertanya lebih.
"Anakmu... cantik. Sepertimu." kataku setelah ia pun hanya diam.
"Dia... dia anakmu. Anak yang kau tinggalkan saat masih dikandungan dulu."
Mau tak mau kalimatnya itu membuat aku menatap lekat-lekat matanya mencari kejujuran disana, tapi ia mengucapkannya dengan begitu datar, bahkan tanpa memandangku.
"Jangan kaget begitu, itu hanya masa lalu, dan akan menjadi masa lalu. Aku hanya ingin memberitahumu itu saja. Aku kira aku tak memiliki kesempatan, sampai tadi kulihat kau ada disini."
Tiba-tiba ia melangkah pergi, sebelum benar-benar jauh ia menoleh sambil berkata.
"Mungkin sebaiknya, kamu tetap menghilang seperti yang pernah kamu lakukan dulu. Aku tak tau apa yang membuatmu berada disini, tetapi sebaiknya apapun alasanmu, ini yang terakhir kalinya. Bukankah mudah bagimu untuk pergi, seperti dulu."
Ah, bagaimana bisa. Bagaimana bisa aku pergi sedang aku tahu ada anakku disini? Ah, andai....
Sepertinya tulisan ini dulu pernah kubaca di draft book-mu. *seingatku*
ReplyDeletemirip, tapi tak sama..
DeleteFiksi yg singkat namun cerita dan kesannya tertangkap,...keren nge ;)
ReplyDeletemakasi mba'...
ReplyDeletesi dia itu adalah si aku ya?
ReplyDeletetetoooooot...
Deleteoh, jadi gitu :D
ReplyDeletebagus nih nge, berputar-putar :D
ati2 pusing klo muter terus... :p
Deletehehe... mengingatkan banget dengan dia yang kini lagi seru-serunya merawat sang buah hati.. #keren
ReplyDelete