"aku menemukannya..."
"siapa?"
ia tak menjawab, hanya mengarahkan laptopnya kehadapanku.
"dia? kamu masih mencarinya? untuk apa?"
aku seperti tak bisa menahan penasaranku setelah akhirnya tahu siapa yang akhirnya dia temukan. mantan kekasihnya, yang pergi meninggalkannya begitu saja setelah memutuskannya hanya melalui satu kali panggilan telepon.
sejenak dia hanya diam... kemudian dia beranjak ke ranjang dan mengecup pria mungil yang tengah terlelap, anaknya.
"mungkin bagimu aku gila, tapi aku masih ingin menemuinya... bercerita tentang anaknya..." kalimat itu ia ucapkan seakan sambil membayangkan pertemuan itu terjadi.
"kau akan mengenalkan Arbian padanya... membawa Arbian pada ayahnya? apa yang kau harapkan? ia kembali padamu, karena ada Arbian?"
"tidak..."
"lantas....."
"aku hanya akan bercerita tentang Arbian mungkin mengatakan jika Arbian sudah tidak ada lagi..." kembali ia menerawang...
"gila!!"
ia hanya tersenyum mendengar tanggapanku
"bagaimana kalau dia ingin kembali padamu?"
"mungkin saja, dan aku akan menikmati kebersamaanku dengannya lagi..." ia tersenyum saat mengucapkan kalimat terakhirnya.
"hah!! lalu Arbian?"
"biar ia tetap menganggap anak ini tidak ada... karena entah mengapa aku yakin... nanti ia akan meninggalkanku lagi... cepat atau lambat."
"GILA..."
kisahnya menarik, singkat dan cukup bikin penasaran. kalo dikembangkan lagi pasti bagus
ReplyDelete