Pages

Saturday, May 29, 2010

saTu maLam...

mencoba memulai lagi
untuk belajar buat cerpen...
tapi koq jadinya aneh yah... hikz...
minta komentarnya yah sahabat ^^


saTu maLam...


entah apa yang ia pikirkan…
entah apa yang ia inginkan sebenarnya…

harusnya ia bahagia sekarang…
dengan semua yang dimilikinya…
dengan semua yang diberikan…
oleh orang yang dicintainya…

tapi… mengapa seakan semua ini hanya ilusi…
apa benar karena ia telah lupa cara bersyukur…

tidak…
ia tak pernah lupa…
untuk mensyukuri semua nikmat yang telah diberikan…

seorang suami…
yang begitu ia cintai…
dan mencintai dirinya…

seorang anak yang sedang lucu-lucunya
yang selalu hadirkan tawa ditengah kehidupan mereka…

sebuah kehidupan yang sederhana…
bisa dibilang mapan…
walau memang tak semua mudah untuk didapatkan…
tapi setidaknya mereka dapat berusaha
mendapatkan apa yang mereka inginkan…

ia selalu mensyukuri semua yang didapat…
tak hanya dalam doanya…
tapi ia tak lupa berbagi pada mereka yang berhak…

tapi… entah mengapa…
tiba-tiba ada hampa dihatinya…

seperti ada kekosongan dalam hidupnya…

benarkah semua ini yang ia inginkan???


sepi…
mengapa rasa itu tiba-tiba hadir???

malam ini seperti malam-malam sebelumnya
menanti kehadiran sang suami
setelah seharian tadi ia mengurus rumah
dan menjaga anaknya…

dalam kesendirian
ia kembali rasakan sepi itu…

jam di dinding berdentang 12 kali…
ah… ia tak dapat memejamkan matanya…
lelah itu ada…
rasa kantuk dirasa…
tapi mengapa matanya tak mau berkompromi???

Ia berjalan kekamar anaknya…
memandangi wajah surganya itu…
begitu tenang dalam tidur lelapnya…

ia mencari kedamaian dikamar itu…
tapi entah mengapa…
seperti tak dapat ia temukan
kedamaian dalam ketenangan itu…

mencoba mengistirahatkan badannya
juga hati dan pikirannya…
dalam kamar…
tempat yang harusnya paling nyaman baginya
ternyata menghadirkan tangis
yang ia sendiri bertanya : “ada apa dengan tangisku?”

ia… benar-benar tak mengerti akan dirinya…
apa yang ia mau…
apa yang ia inginkan…

ia… hanya ingin tidur…
itu saja… untuk saat ini…
dan berharap…
esok semua pikiran tak menentu itu
ikut sirnah bersama bergantinya hari…
sesaat setelah ia memejamkan matanya…
ada suara mobil yang memasuki garasi rumah
suara langkah yang begitu dikenalnya memasuki kamar…
ah… rupanya suaminya sudah pulang…
orang yang tadi begitu dinantinya…
pasti sebelum masuk tadi, suaminya sudah menengok kekamar anak mereka

tapi…
kenapa sekarang ia tak ingin menyapanya…
memutuskan untuk tetap pura-pura memejamkan matanya…

sejenak ia merasakan ada kegiatan lain dikamar itu…
ia seakan tau… apa yang suaminya lakukan tanpa perlu melihat langsung…
tapi… ia tetap memilih diam…
tak lama… dirasakannya suaminya menaiki tempat tidur…
mengecup perlahan pipinya…
dan kemudian tidur disampingnya…

ditunggunya beberapa saat…
didengarnya nafas teratur suaminya…
ia beranikan membuka matanya…
memandang orang yang ada disampingnya…
ingin mengecupnya…
ingin merengkuhnya dalam pelukannya…

ah…
tapi yang ia lakukan…
hanya memandang wajah orang yang begitu dicintainya…
menikmati setiap gores wajah yang selalu membuatnya terlena…

ada lelah ia rasakan…
dari setiap dengkuran yang terdengar halus…

ini bukan tentang cinta yang mulai memudar
juga bukan tentang kesetiaan yang teruji…

ah… mungkin ini hanya masalah kecil saja…

sebenarnya ia ingin mengeluh…
tentang perhatian yang sekarang ini
ia rasa semakin mulai berkurang
karena tersita akan pekerjaan…
ia ingin berbagi…
tentang apa yang ia lewati seharian ini…
dengan si mungil yang mulai lucu-lucunya

ia ingin bercerita tentang
rasa pusing teramat sangat
yang akhir-akhir ini menyerangnya

tapi… apa iya dia pantas mengeluh
sedang ini semua adalah kerja keras
yang tak lain untuk dirinya juga
untuk masa depan keluarga mungilnya

ia takut hanya akan menjadi beban…
ia tak ingin menambah pikiran suaminya…
dengan hal-hal sepele yang dirasakannya…

ah…
tapi… mengapa ia tiba-tiba merasa begitu jauh…
dari ia yang ada dihadapannya…

cukup lama ia memandang wajah suaminya…
sedikit gemetar tangannya mengusap perlahan rambut suaminya…
kemudian dikecupnya halus kening suaminya…

kemudian ia beranjak…
mengambil air wudhu dan mulai sholat malam…
bersimpuh dan mengadu pada ALLAH

setelah itu…
ia tidak kembali ketempat tidur…
ia berjalan perlahan, seakan takut akan membangunkan suaminya
ia berjalan menuju kamar anaknya… buah hatinya…

menggendong dan merengkuh tubuh mungil itu dalam pelukannya
geliat si kecil merasa tidurnya terusik
ketika mengetahui ia berada dalam peluk sang bunda
ketenangan kembali hadir…

ia bawa si kecil kekamarnya…
menidurkannya diantara ia dan suaminya…
memandang dua wajah yang begitu dicintainya…

itu yang terjadi seminggu yang lalu…
sekarang…
ia menemukan kedamaiannya…
walau harus meninggalkan orang-orang yang begitu dicintainya…

suaminya menemukannya tidur disamping anak mereka…
tetapi… ia tak lagi bernyawa…
sakit yang selama ini ia simpan dan rasakan sendiri…
telah merenggutnya malam itu…

=>.<= ^.^ =>.<= ^.^ =>.<= ^.^ =>.<= cerita diatas inspirasinya dari fiksi mini di fb ku :
Ia sibuk, demi masa depan katanya.
Tapi apa artinya, jika yang menanti telah mati.
Terbengkalai tanpa arti.

walau kadang bingung... itu termasuk fiksi mini nggak hehehe... ^^

to arai :

apapun yang kau lakukan...
selalu doaku menyertai setiap langkahmu

walau kadang merasa tersisih...
tapi aku yakin...
ada aku dihatimu...
karena aku yakin akan cintaku padamu ^.^

38 comments:

  1. pertamakkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkzxxxxxxxxxxxxxxx dolo :))

    ReplyDelete
  2. owh.. aku jadi pengen punya suami, tapi aku pengen merasakan keramaian dan senyum terus menerus, kapan ya *manyun liatin pohon :D

    ReplyDelete
  3. mmm... matinya karena sakit apa inge... hehehe
    tetep semangat yah bikin cerpen... gak kayak aku yg menelantarkan ideku tidak berkembang karena kemalasan heheheh

    ReplyDelete
  4. tragisss bgt...

    aku mau bljr bikin cerpen nih, pengen bisaaa....


    yaaaaa....ngga keduaxxxx ternyata...:((

    ReplyDelete
  5. atas ane rebutan pertamax.....wkwkwkwkkkk....

    ReplyDelete
  6. bingung non aq ngartiinnya, bikin cerpen ajan sesekali, masak puisi terus

    ReplyDelete
  7. aku pengen koment sedikit tp jgn marah ya...kok aku jadi bosan membacanya...sebenarnya topiknya bagus tp pemakaian kata2nya terasa membosankan contoh nya kata ia yang terlalu sering di gunakan,mohon maaf klo kurang berkenan cuma pendapat dari seorang pemberontak...keep moving on...keep positive thinking....

    ReplyDelete
  8. waduh mbak, aku banget nih . . . jadi berasa gimana gitu hiks hiks

    ReplyDelete
  9. :((
    :((
    :((
    lup u ma...
    muachhhh

    ReplyDelete
  10. wah ini sih kepanjangan inge...
    seep dah..

    ReplyDelete
  11. selalu ada proses dalam berkarya, ayuk berkarya bareng2 dan saling memberi masukan,,

    kalau memang ini cerpen pertamanya inge, aku sebagai pembaca lumayan menikmati, cuman klimaksnya kurang dapet, ^^

    ReplyDelete
  12. kayaknya kisah nyata ya jeng?

    ReplyDelete
  13. Hmm Awal kubaca kecup-kecupan so romantic , trus di akhir sangat menyedihkan , ee dibawah sendiri ternyata Cerita ini fiksi luar biasa sekali , posting ini lengkap ada sedih dan pesan2 Mutual ,

    ReplyDelete
  14. jadi kayak puisi neng... bahasanya kurang nyata cerita...

    ReplyDelete
  15. wah mba aq gak bisa buat cerpen jd ya menurut ku ini sdh bagus.Btw link ku pasang ya,link km jg dah aq pasang

    ReplyDelete
  16. Akhir seritanya tragis banget ya.
    Kasian banget.

    ReplyDelete
  17. Saya kira ini puisi, taunya cerpen toh, heheheh...
    Abis modelnya mirip puisi sih, heheheh...

    ReplyDelete
  18. salam aja mba ^_^, fiksi mini berformat puisi..kalau bisa dikatakan.

    ReplyDelete
  19. Assalamualaikum...
    waahhh nice poem...
    tapi aku ga bisa buad macam tuh...
    aku biasa bicara dengan ceplass cploss..
    hehehe :D

    ReplyDelete
  20. hikz.... knp harus pergi secepat itu???
    tapi setidaknya ia bahagia,...
    ketika nyawa menjemput ia bersanding diantara orang2 yg ia cintai dan mencintainya :)

    ReplyDelete
  21. cerita yang bagus mbak... tapi jujur aku nggak suka dengan akhir ceritanya... itu saja...

    ReplyDelete
  22. Cerpennya keren mbak
    meski endingnya melazz sekali
    penulisannya kaya puisi
    bahasanya juga seromantis puisi..

    ReplyDelete
  23. kok g happy end sih mbak.. :(
    tapi bagus og cerpennya..

    coba bikin cerpen juga ah... :)

    ReplyDelete
  24. Terharu,,,,
    Begitu berat meninggalkan orang yang dicintai,apalagi orang yang ditinggalkan pasti merasa kehilangan bgt,,,

    ReplyDelete
  25. blue tuh selalu menanti karyamu dan mensuportmu
    salam hangat dari blue

    wah ajarin blue bikin cerpen dong.........heheeh

    ReplyDelete
  26. aku jadi sedih ne
    memendam rasa sakit untuk bertahan dan membuat oranglain tetap tersenyum, itu sebuah pengorbanan

    dan ketika yang kita cinta harus pergi tanpa pamit
    membuat kta terpukul,,

    nice, cerpennya bagus, mengalir
    salam inge..^^

    ReplyDelete
  27. wah fiksi mini nya berlatarbelakang yang panjang ya.. he
    sip Nge

    ReplyDelete
  28. sebenarnya kalo ditulis bukan dalam bentuk puisi (sepenggal2 kalimat trus di enter2) pasti lebih dapet kesan cerpennya deh..
    keep writting..

    ReplyDelete
  29. waduh bagus banget gini dibilang aneh c non ^^

    tp sedih y critany @_@?

    With Love,

    |
    |
    V

    Miss Rinda - Personal Blog

    ReplyDelete
  30. cerpen dengan gaya penulisan puisi?
    gaya baru tuh...

    ReplyDelete

makaci udah mampir di CyBer dReaM bOx
berbagi yukz, lewat komentar ^^
*moderasi dulu yah :p*
happy blogging ^^

no SPAM yak >.<

have a nice day everydaaaaaay ^^