Pages

Thursday, January 27, 2011

Sebuah perhatian.

Ardi dan Kira merupakan pasangan suami istri yang tampak begitu serasi dan bahagia. Walau telah menikah karir mereka tetap terjaga, Ardi yang menjadi manager pemasaran di salah satu perusahaan asing yang cukup terkenal sedangkan Kira menjadi manager keuangan di salah satu bank swasta yang telah memiliki nama besar.

Kehidupan rumah tangga mereka juga tampak tak ada masalah, bahkan kebahagiaan mereka bertambah dengan memiliki seorang putri yang cantik dan kini sudah berumur 8 tahun, bernama Alia, yang sudah bersekolah, kelas 2 SD.

Hari ini, seperti hari biasanya mereka pulang dari kantor secara bersama-sama karena memang tempat mereka bekerja berada di kompleks yang sama. Sampai di rumah jam sudah menunjukkan pukul 09.30, dan di jam segitu Alia sudah terlelap, entah itu didepan TV di ruang keluarga karena berusaha menunggu kepulangan mereka atau di kamarnya sendiri.


Dan malam ini, Alia tidur di depan TV ditemani oleh pengasuhnya. Tak ingin membangunkan Alia, Kira hanya berkata pelan pada pengasuh Alia, “udah mba’, ditinggal aja nanti biar Papanya yang memindahkan ke dalam kamar,” sambil membelai lemut kepala Alia.

“Oh iya Bu, tadi mba' Alia nunggu Ibu Bapak pulang, ada tugas yang mau ditanyakan katanya,” ujar pengasuh Alia.

Melihat ada sedikit kebingungan di wajah Kira, pengasuh itu berkata lagi, “saya tanya Alia mungkin saya bisa bantu, katanya cuman Ibu dan Bapak yang bisa bantu Alia.”

“Ya udah nggak apa-apa mba’, besok pagi biar saya tanyakan ke Alia.”

“Iya Bu, saya pamit ke kamar dulu.”

Ardi yang tadi langsung masuk kekamar untuk mandi dan berganti pakaian tiba-tiba sudah ada di belakang Kira.

“Ada apa Ma?” tanyanya singkat karena tadi sepertinya sempat mendengar percakapan tadi.

“Oh, ini Pa, tadi kata mba’, Alia nunggu kita, ada tugas yang mau ditanya.”

“Ya sudah lah, mungkin besok waktu sarapan kita tanya ke Alia, sekarang kasihan kalau harus dibangunkan.”

“Iya Pa, ya udah Mama mau ganti baju dulu, Papa pindahin Alia ke kamarnya ya…”

*** *** *** *** *** *** *** *** *** *** *** *** *** ***

Esok paginya, sekali lagi, mereka tak sempat sarapan bersama Alia, karena harus berangkat pagi untuk menghindari kemacetan, sedangkan Alia belum bangun. Kira masuk ke kamar Alia, kamar yang tertata rapi walau mungkin sebagai ibu ia tak pernah ikut membereskan kamar itu setelah Alia bermain, semua itu berkat adanya pengasuh, yang walau masih berumur belasan tapi cukup cekatan dan sabar menghadapi Alia yang termasuk hiperaktif.

Di meja belajar mungil tempat Alia biasa belajar ada beberapa kertas yang sedikit terserak, tidak rapi. Setelah mengecup Alia, untuk berpamitan, Kira coba membereskan kertas-kertas itu. Dan ia mendapati tulisan Alia yang masih seperti cakar ayam tetapi termasuk rapi untuk ukuran anak yang berusia 8 tahun.

Membaca tulisan yang terangkai di salah satu kertas itu membuat Kira tercenung dan memandang Alia, ada rasa haru dan bersalah dalam dirinya. Tanpa bisa dibendung air matanya menetes. Sebuah tepukan halus di bahunya mengagetkannya.

“Ada apa Ma?” tanya Ardi yang ternyata menyusul Kira.

Tadi Ardi memanggil Kira karena sudah waktunya berangkat ke kantor, tapi karena tidak ada sahutan akhirnya ia memutuskan untuk melihat apa yang dilakukan Kira di kamar Alia. Dan ketika ia masuk tadi mendapati Kira memandangi Alia yang masih tertidur pulas dan menangis.

“Ini Pa…” kata Kira singkat dan menyodorkan kertas yang tadi dibacanya.

Ardi yang tak mengerti mengambil kertas yang disodorkan padanya, membacanya, dan ikut terdiam memandang Alia. Kemudian ia memeluk Kira yang masih menangis, dan berbisik. “Udah ya, jangan nangis. Nanti kita cari solusinya. Sekarang kita berangkat kerja dulu.”

“Gimana aku bisa berangkat kerja setelah membaca itu Pa?” ujar Kira sambil terisak.

“Sssst… udah jangan nangis nanti Alia terbangun. Kita keluar dulu ya.” Bisik Ardi sambil menuntun Kira keluar, setelah meletakkan kertas yang sejak tadi digenggamnya.

“Pa…” Kira seperti sudah tak dapat berkata apa-apa lagi.

“Kita harus tetep masuk kerja Ma, setidaknya hari ini sampai kita mendapatkan jalan keluar terbaik. Demi Alia. Ya Ma…”

“Hm em…” Kirahanya menjawab dengan gumaman dan anggukan pelan.

*** *** *** *** *** *** ***

Setiap pagi, Ibu selalu membangunkanku dan kemudian memandikanku. Kami juga suka bermain air saat mandi. Kemudian Ibu menemaniku sarapan bersama Bapak. Aku berangkat dan pulang sekolah diantar jemput oleh Ibu dan Bapak.

Saat sampai di rumah Ibu memasak makan siang untukku, kadang aku membantu ibu tapi terkadang aku bermain dengan Bapak. Ibu juga senang menemaniku belajar, kadang jika ada pertanyaan yang tidak bisa aku jawab Ibu membantuku mencari jawabannya dan jika ibu juga tidak bisa maka bapak juga ikut membantuku.

Setiap malam bapak selalu membacakan dongeng untukku, itu jika ibu sudah terlalu lelah dan ikut mendengarkan dongeng bapak sambil kadang Ibu tertidur.

Itulah kegiatanku bersama Bapak dan Ibu.Menyenangkan ya?

Tapi itu bukan Papa dan Mama karena aku tak pernah memiliki kegiatan dengan Papa dan Mama kecuali di hari minggu ketika mereka mengajakku ke Mall untuk membeli apa yang aku inginkan. Aku lebih suka kegiatan Ibu dan Bapak, tapi aku juga ingin tau kegiatan Papa dan Mama, mungkin nanti aku tanyakan.

Secarik kertas yang berisi tulisan Alia karena ia memiliki tugas bercerita tentang kegiatannya dengan kedua orang tuanya. Secarik kertas yang menunjukkan ternyata Alia sama sekali tak mengenal Papa dan Mamanya.

Hikmah :
1. Kadang, ketika mengejar harta, orang melupakan arti sebuah kebersamaan. Bahwa kebersamaan merupakan sesuatu yang lebih berharga dibandingkan harta.
2. Memberikan kasih sayang tidak selalu dapat diartikan dengan membelikan barang apa saja yang dimau, tapi sebuah perhatianlah yang lebih dibutuhkan.

Artikel ini diikutsertakan pada Kontes Unggulan Cermin Berhikmah di BlogCamp.

24 comments:

  1. Sering denger cerita ky gini, kasian Alia..kebahagian itu ga mutlak hanya dengan memiliki harta berupa materi..

    Kebersamaan itu emang ga bisa dibeli dengan harta apalagi kebersamaan keluarga :)

    ReplyDelete
  2. Waaa... ikutan kontes ya? Semoga menang ya mbak... aku pengen ikutan tapi gak ada ide nih.

    ReplyDelete
  3. Aduh... kasihan Alia.. jadi terharu banget jadinya.

    ReplyDelete
  4. wow ... great story mbak
    sungguh cerdas si Alia bisa menulis seperti itu :)

    ReplyDelete
  5. moga menang kontesnya ya jeng :)

    ReplyDelete
  6. potret nyata, yg sering dijumpai.
    makasih artikelnya jeng.
    semoga menang kontesnya.

    ReplyDelete
  7. semoga kita bisa mengambil hikmah dari cerita di atas, harta dicari untuk anak tapi perhatian juga penting.
    indahnya kalau karir n keluarga bisa seimbang ya?

    ReplyDelete
  8. wah ikutan konters lg neh...mudah2an menang yak

    ReplyDelete
  9. everything we have will become nothing if we put aside our family...

    ReplyDelete
  10. kadang kita berpikir bahwa harta adalah segalanya padahal walau penting tapi masih ada yang jauh penting

    ReplyDelete
  11. wuhuu kontes nge? langsung cek ke tkp ah

    ReplyDelete
  12. Terima kasih atas partisipasi sahabat dalam K.U.C.B
    Artikel anda akan segera di catat
    Salam hangat dari Markas New BlogCamp di Surabaya

    ReplyDelete
  13. Akhirnya ikutan juga yah, sukses buat kontesnya Nge.

    ReplyDelete
  14. semoga menang nih...
    kalo Inge gak menang, kita tawur ae PakDhe? yo opo??

    hehehee kok anarkis ngene yo?

    ReplyDelete
  15. banyak temenku yg punya cerita seperti ini mbak *yg paling menyedihkan kalo imbasnya jadi yang ke negatif2 gitu ke anaknya mbak hanya karena mereka pengen perhatian dari org tuanya.

    nggak lupa bersyukur mi masih punya orang tua yg punya cukup waktu untuk anak-anaknya.

    ReplyDelete
  16. selamat mbak menjadi juara di K.U.C.B

    semangat untuk tetap berbagi hikmah untuk semua sahabat

    salam

    ReplyDelete
  17. Selamat, mbak. Jadi Juara 1 KUCB.

    Salam kenal, ya.

    ReplyDelete
  18. Selamat buat keberhasilannya aja...

    ReplyDelete
  19. Selamat yaaa dah menang di KUCB.. :)
    Semoga bisa terus berbagi hikmah.. ^_______^

    ReplyDelete
  20. Selamat yaa sudah maraih juara di KUCB. Terus berkarya... :D

    ReplyDelete
  21. Wah aku belom komen disini yah ..
    kemana aja ya aku?? hehhe..
    Bener2 mengharukan ya Nge,sedih aku baca ceritanya Alia,,hiks..

    Pokonya emang layak jadi pemenang..
    selamat ya..selamet ya..
    ikut jingkrak2 nih ..

    ReplyDelete
  22. selamat atas kemenangnnya.... :)

    kalau mau gabungan di http://www.facebook.com/home.php?sk=group_120411931351779&ap=1

    ReplyDelete

makaci udah mampir di CyBer dReaM bOx
berbagi yukz, lewat komentar ^^
*moderasi dulu yah :p*
happy blogging ^^

no SPAM yak >.<

have a nice day everydaaaaaay ^^