Pages

Saturday, January 14, 2012

#15HariNgeblogFF Day3

Sudah hari ke tiga... alhamdulillah tak ada hambatan yang berarti. Inet yang masih lemot tapi lumayan lah... Dan Baby Zi yang anteng (ho oh karena lagi bobo') dan setelah semua urusan rumah tangga selesai bisa dech menyelesaikan Flash Fiction hari ketiga ini.
Aku share juga di salah satu group di FB dan alhamdulillah ada juga yang ikutan :) 

Sebarkan virus menulis ^^ Ini ceritaku, mana ceritamu? :p


Kamu Manis, Kataku.

Aku memandang dari balik kaca, sedikit ragu untuk melangkahkan kaki memasuki ruangan itu. Memandangmu dari kejauhan, sedikit samar tapi aku tahu pasti itu dirimu. Sedikit gelisah hingga akhirnya aku memutuskan untuk menemuimu, sekarang.

Setiap langkahku terasa begitu berat, dan tak hanya sekali saja timbul keinginan untuk berbalik dan urung menemuimu. Tapi…

Kurang beberapa langkah lagi, dan kemudian langkahku terhenti. Sedetik… dua detik… tiga detik…. Wajahmu itu, ah… mengingatkan aku pada seseorang, yang begitu ku cintai. Tapi kini dia telah pergi. Itu salah satu alasan mengapa aku baru menemuimu sekarang.

Kamu manis, gumamku.

Dan sekarang semua cerita tentang masa lalu itu begitu membayang, hadir tanpa ku undang, dan tak lagi dapat ku usir begitu saja. Kamu membangkitkan semua kenangan tentang dia. Mengapa kalian begitu mirip? Ini semua bukan sebuah kebetulan pastinya.

Setelah terpaku beberapa saat, aku memberanikan diri mendekatimu. Saat akhirnya kamu melihat aku, berdiri membisu dihadapanmu, kamu hanya tersenyum. Lagi-lagi, senyummu itu, benar-benar mengingatkanku padanya.

Mata beningmu itu menatapku, dan senyuman itu tak pernah lepas menghiasi wajahmu. Kita hanya saling berpandangan, seperti tak perlu mengucapkan sepatah katapun. Sesaat engkau seakan ingin mengatakan sesuatu, aku menunggu… tapi kemudian engkau seakan mengurungkan niatmu.

Akhirnya aku beranikan diri berujar, “maaf aku baru menemui sekarang.”

Dan lagi-lagi senyuman itu yang kamu berikan untukku.

“Banyak hal yang ingin ku sampaikan, mungkin kamu tak akan mengerti sekarang.”

Aku terhenyak, saat engkau tiba-tiba meraih tanganku.

 Apakah aku harus mengakui semua, bahwa aku sebenarnya tak ingin menemuinya. Hanya karena dia bagaikan mesin waktu yang membawaku pada masa lalu, yang aku tahu tak akan mungkin mengulang semuanya, dan itu telah melukai hatiku. Aku tahu ini semua bukan salah dia, tapi…

Berbagai prasangka timbul menyesaki pikiranku. Entah ini hanya sebuah benteng yang tanpa kusadari kubangun agar tak lagi terluka, atau aku yang memang belum bisa melangkah maju dan terkukung pada masa laluku. Sedang dirimu masih tetap menggenggam tanganku. Ingin aku menepis tanganmu itu, tapi seketika ada rasa tak ingin menyakitimu memenuhi rongga hatiku. Dan seakan tanpa sadar, akupun menggenggam tanganmu. Hal yang membuatku terkejut sendiri.

Kamu manis, kataku.

Dan kamu tersenyum, lebih lebar dari sebelumnya.

Tanpa bisa kubendung lagi, air mataku ruah. Akhirnya kuberanikan diri mengecupmu, dan berbisik “Maafkan ayahmu ini ya Nak, baru sekarang bisa menemanimu. Aku masih terlalu berduka kehilangan ibumu, hingga aku melupakanmu. Sekarang kita akan tapaki hidup bersama, dan aku takkan pernah melupakanmu lagi.”

----------
*menerima kritik dan saran*

*update
Jumlah kata : 391 kata ^^

12 comments:

  1. Bahasa lelakinya mamalsukanku hehehe...

    Berapa kata ini, Nge? Besok2 tolong cantumkan katanya, yah? Mau belajar sekalian :)

    ReplyDelete
  2. apa dan bagaimanapun mereka.. mereka tetaplah orangtua..dari anak-anaknya..

    ReplyDelete
  3. ternyata salah saya kira itu, ekspresi wanita kpd pria gak taunya seorang ayah kpd anaknya hualahhh kesan yg mendalam bnget mba... keren ceritanya

    ReplyDelete
  4. suka ney bagian :
    *menerima kritik dan saran*

    hehehhe
    salam kenal ya

    ReplyDelete
  5. aaak suka sekali, menipu bahasanya. saya kira memang wanita pada pria, habis manis sekali penuturannya. hebat.

    ReplyDelete
  6. Kirain ibu ngomong ke bayinya.. Hehe.. Ternyata malah ayah. Kasian anaknya yah, ditinggal ibunya dan 'nyaris' dilupakan ayahnya. :')

    ReplyDelete
  7. assalamu'alaikum
    lama ga berkunjung. semoga mba dan si dede ganteng sehat.
    FFnya insyaAllah sukses deh.

    ReplyDelete
  8. Dari awal membaca saya pikir pertemuan seorang yang terlintas kenangan dengan sang kekasih

    luar biasa mbak

    kadang kita tidak tahu bagaimana pedihnya orang tua, sementara kita hanya bisa memaksa

    salam dari pamekasan madura

    ReplyDelete
  9. saran, mbak cerita dibalik pembuatan naskah ini mending letaknya dibawah aja
    soalnya jujur jadi merusak feel


    susah membayangkan percintaan dua kekasih kalau dibagian atas sudah membuat pembaca sadar tentang kasih ibu dan anak

    ReplyDelete
  10. keren ini! mengejutkan tp sangat manis! :)

    ReplyDelete
  11. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  12. :"> inge ikutan yah, flash fiction ini :D great

    ReplyDelete

makaci udah mampir di CyBer dReaM bOx
berbagi yukz, lewat komentar ^^
*moderasi dulu yah :p*
happy blogging ^^

no SPAM yak >.<

have a nice day everydaaaaaay ^^